Ketua DPD Partai NasDem Sumut yang juga Plt Gubenur Suamter Utara Tengku Erry Nuradi diperiksa KPK selam 11 jam dalam terkait kasus korupsi Bansos Gubernur Gatot Pujo Nugroho.

Jakarta, Aktual.com — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi mengakui jika dirinya diminta untuk memperbaiki hubungan dengan Gatot Pujo Nugroho. Permintaan itu disampaikan Paloh ketika bertemu dengan Erry dan Gatot di kantor DPP Partai Nasdem.

Dia menyampaikan, pembahasan dalam pertemuan tersebut merupakan salah satu hal yang ditanyakan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi. Erry hari ini memang dijadwalkan menjalani pemeriksaan sehubungan dengan penyelidikan pengajuan hak interpelasi DPRD Sumut kepada Gatot.

“Iya (pertemuan di DPP Nasdem) juga salah satu ditanyakan (penyidik) masalah itu. Saya klarifikasikan bahwa memang ada pertemuan itu,” jelas Erry, usai pemeriksaan, Senin (12/10).

Namun demikian, Erry membantah saat pertemuan itu juga membicarakan terkait ‘pengamanan’ Gatot yang terseret ke dalam kasus dugaan korupsi dana Bantuan Sosial milik Pemerintah Provinsi tahun anggaran 2011-2013.

“Tetapi tidak ada membicarakan masalah-masalah kasus. Jadi, tidak ada membicarakan masalah-masalah,” ujarnya.

Tak berbeda jawaban Erry ketika ditanya soal peran kakak kandung Surya Paloh, Rusli Paloh, yang dikabarkan ikut dalam pertemuan tersebut dan membicarakan mengenai proyek penempatan ‘orang-orang’ di tingkatan eselon II dan III dalam jabatan struktural Pemprov Sumut.

“Tidak ada bicara masalah proyek-proyek begitu,” kata dia.

Selain Erry, Surya Paloh pun juga mengakui adanya pertemuan tersebut. Dia juga mengatakan jika dirinya meminta Gatot dan Erry untuk berdamai demi kemajuan Sumut.

Sedangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan anak buah OC Kaligis, M Yagari Bhastara atau Gary, selain membahas soal islah pertemuan tersebut juga membicarakan ihwal ‘power sharing’. Gary menurutkan bahwa ada permintaan bagi-bagi kekuasaan dari pihak Nasdem ke Gatot.

Selain itu, Gary yang diceritakan oleh istri Gatot, Evy Susanti juga mengatakan bahwa ada peran Rusli Paloh dalam pertemuan itu. Menurut Gary, Gatot dan Rusli sepakat untuk membuat sebuah perjanjian.

Perjanjian itu terkait, penempatan ‘orang-orang’ Nasdem di struktur jabatan Pemprov Sumut. Jika Gatot bisa merealisasikan permintaan itu, timbal baliknya Nasdem akan mengamankan Gatot di kasus Bansos yang ditangani Kejagung.

Artikel ini ditulis oleh: