Personel Brimob berjaga di lokasi bekas bentrokan antar organisasi kepemudaan (OKP), di Jalan M.H Thamrin, Medan, Sumatera Utara, Senin (1/2). Pasca bentrok antar dua OKP pada Sabtu (30/1), yang mengakibatkan satu korban tewas beberapa luka-luka, personel kepolisian terus melakukan pengamanan di sejumlah tempat di Medan. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi/ama/16

Jakarta, Aktual.com– Bentrokan antara dua kelompok aparat Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja di Makassar Sulawesi Selatan, menyebabkan menelan korban jiwa.

Dalam peristiwa ini anggota Sabhara Polrestabes Makassar Bripda Michael Abraham meninggal dunia pada Sabtu (6/8) malam.

Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan Kombes Frans Barung Mangera mengatakan sejauh ini masih dilakukan pengusutan terhadap rusuh berdarah itu.

“Iya benar kejadian ricuhnya di Makassar dan masih kita usut,” kata Barung, saat dikonfirmasi, Minggu (7/8).

Dia menerangkan, pemicu dari rusuh antar dua aparatur ini adalah pengeroyokan. Kemudian disusul saling membalas sehingga bentrokan tak terhindarkan.

“Anggota Sabhara Polresta Makassar yang sedang dinas dikeroyok anggota Satpol PP, itu yang jadi pemicunya,” ujar dia.

Sejauh ini kata dia, antara Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dan Kapolda Sulsel Irjen Anton Charliyan telah berkoordinasi untuk bisa menjaga kondusiftitas di lokasi.

“Gubernur dan Kapolda sudah berkoordinasi agar keadaan tetap aman. Masyarakat diminta tidak panik,” terang timpal perwira menengah ini.

Sebelumnya diketahui, bentrok antara Satpol PP dan anggota Sabraha Polresta Makassar pecah. Dikabarkan satu anggota Polri meninggal dan satu anggota Satpol PP terkena luka tusuk. (Fadlan Syam Butho)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid