Jakarta, Aktual.com – Sebanyak 600 butir amunisi dengan ukuran 5,56 milimeter yang diduga akan dipasok ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berhasil ditemukan petugas gabungan Polres Mimika. 

Menurut Kapolres Mimika AKBP IGG Era Adhinata bahwa sejauh ini jajarannya sudah mengamankan empat orang yang terlibat dalam sindikat jual-beli amunisi itu.


“Kami sudah amankan empat orang. Kami masih melakukan koordinasi untuk mencari tahu sumber amunisi itu dari mana. Sampai sekarang kami masih terus selidiki,” katanya kepada wartawan, Rabu (6/10).  

Dari hasil penyidikan, kata Adhinata salah satu pelaku yakni AB petugas berhasil menyita sebanyak 255 butir amunisi ukuran 5,56 mm dan satu unit sepeda motor tanpa nomor polisi.

Bahkan, AB sendiri mengaku kalau dirinya pernah menjual amunisi sebanyak 350 butir kepada seseorang yang diketahui berinisial KG melalui perantara seseorang yang berinisial BS.

Menindaklanjuti keterangan AB, Tim Satgas Nemangkawi kemudian menciduk BS di Jalan Sam Ratulangi Timika dan selanjutnya menangkap KG di Jalan Hasanuddin Timika.

KG mengaku amunisi yang dibelinya dari AB disimpan di kandang babi miliknya di Jalan Hasanudin.

Tim Satgas Nemangkawi kemudian membawa KG ke lokasi peternakan babi miliknya di Jalan Hasanuddin dan menemukan sebanyak 349 butir amunisi ukuran 5,56 mm.

Turut diamankan bersama ratusan butir amunisi tersebut yaitu satu unit mobil Daihatsu Terios bernomor polisi PA-1689-MJ. Total amunisi yang berhasil diamankan Tim Satgas Nemangkawi dari berbagai tempat di Timika saat itu sebanyak 604 butir.

KG mengungkapkan bahwa ratusan butir amunisi itu rencananya akan dijual ke pimpinan KKB Nduga Egianus Kogoya.

Egianus Kogoya yang masuk dalam DPO Kepolisian diketahui menjadi pihak yang paling bertanggung jawab atas sejumlah kasus kekerasan bersenjata dan pembunuhan di wilayah Nduga.

Salah satu yang paling menghebohkan yaitu kasus pembunuhan puluhan pekerja PT Istaka Karya, perusahaan kontraktor yang mengerjakan jalan dan jembatan ruas Trans Papua pada 2 Desember 2018.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid