Petugas membantu warga eks-anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang baru turun dari KRI Teluk Gilimanuk saat tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jateng, Senin (25/1). Berdasarkan data penumpang, dari 359 eks-Gafatar yang diangkut KRI Teluk Gilimanuk, 300 orang di antaranya berasal dari Yogyakarta dan selanjutnya mereka akan dibawa ke Asrama Haji Donohudan Boyolali. ANTARA FOTO/R. Rekotomo/kye/16.

Jakarta, Aktual.com — Sebanyak 123 warga Banten yang merupakan simpatisan Gerakan Fajar Nusantara dipulangkan dari Kabupaten Menpawah, Kalimantan Barat. Kepolisian melakukan pengawalan ketat terhadap ratusan orang ini sampai tiba di Banten.

Kapolda Banten Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, setibanya di kampung halaman, mereka tidak langsung dikembalikan ke pihak keluarga. Mereka lebih dulu ditampung dan diberi penyuluhan perihal ajaran Gafatar yang menyimpang.

“Saat ini 123 warga Banten yang baru pulang dari Menpawah sudah berada di Lebak. Kami kawal melekat, mereka masih di penampungan diberi pembekalan dari Pemda dan Polri. Setelah itu baru dikembalikan ke keluarganya,” ujar Boy di PTIK, Jakarta, Rabu (27/1).

Boy berharap 123 warga ini bisa diterima oleh pihak keluarga ataupun masyarakat setempat. Dia meminta warga Banten tidak berbuat anarkis seperti yang terjadi di Menpawah.

Selain itu, jenderal bintang satu ini menegaskan setelah tiba dikediamannya, ratusan orang itu akan dipantau secara khusus oleh polisi. Hal itu dilakukan agar tidak menyebarkan ajaran Gafatar kepada warga lainnya. “‎Kami tidak mau warga Banten jadi korban Gafatar. Makanya ini harus jadi perhatian bersama,” ujar Boy.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu