Jakarta, Aktual.co — Mabes Polri mengaku sudah melakukan antisipasi dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Bahkan, antisipasi tersebut dilakukan jauh hari sebelum Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan secara resmi, pada Senin (18/11) dini hari tadi.
“Sebelum pemerintah menaikkan BBM, Polri sudah melakukan antisipasi,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Agus Rianto, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (18/11).
Dia mengatakan, kalau ada penyimpangan yang ditemukan pasti akan ditindak tegas. “Ini sudah disosialisasi sebelumnya,” katanya.
Agus pun memohon bantuan masyarakat untuk memonitor, melihat dan mengawasi distribusi BBM ini. “Agar tidak ada hal-hal yang sifatnya merugikan masyarakat,” tuntasnya.
Sementara, Kasubdit V Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri Kombes Agus Santoso menyatakan selama 2014 jajaran Polri se-Indonesia sudah mengungkap 350 kasus-kasus yang berkaitan dengan penimbunan BBM. “Tersangkanya ada 392 orang yang tersebar dari Aceh sampai Papua,” kata Agus di Mabes Polri, Selasa (18/11).
Dia mengungkapkan, paling banyak terjadi penimbunan BBM itu dilakukan di wilayah Jawa.
Meski begitu, pihaknya terus melakukan upaya pemantauan terhadap penyalahgunaan BBM. Selain itu, Agus pun meminta masyarakat untuk tidak segan-segan melapor kepada polisi jika menemukan penyimpangan BBM. “Ini kami minta masyarakat jika ada penyimpangan BBM, laporkan ke kita,” kata Agus.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby