Elpiji Ilegal (Antara)

Karawang, Aktual.com – Polres Kabupaten Karawang, Jawa Barat, akan mengerahkan tim khusus untuk mengusut kemungkinan terjadi penimbunan elpiji 3 kilogram di tengah kelangkaan gas elpiji bersubsidi.

Kasatreskrim Polres Karawang AKP Doni Satria Wicaksono mengatakan, untuk tahap awal pihaknya melakukan pemetaan di jalur distribusi elpiji.

“Tim juga akan mendalami kabar terkait peristiwa kelangkaan elpiji 3 kilogram sebab dari informasi yang beredar, kelangkaan elpiji 3 kilogram hampir merata di sejumlah kecamatan,” kata dia di Karawang, Minggu (21/2).

Dia berjanji akan menindak menindak tegas jika menemukan pihak tertentu, yang sengaja melakukan penimbunan elpiji bersubsidi tersebut. Sebab kelangkaan elpiji 3 kilogram saat ini sudah meresahkan masyarakat.

Doni mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi Karawang, untuk meminta penjelasan seputar kelangkaan lpiji 3 kilogram yang sudah berlangsung hampir sebulan.

“Jika kami menemukan penimbunan, akan langsung ditindak.”

Jika nanti hasil pengusutan menyimpulkan kalau kelangkaan elpiji bersubsidi itu akibat kesalahan distribusi dari seharusnya ke masyarakat miskin tetapi dijual ke pelaku usaha atau ke rumah makan, yang harus menindak pemerintah daerah.

Sementara itu, terkait dengan kelangkaan elpiij 3 kilogram, Ketua Forum Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat Karawang, Eddy Djunaedy mendesak pemerintah daerah setempat mengoptimalkan pengawasan distribusinya.

“Banyak warga, khususnya ibu rumah tangga mengeluhkan kelangkaan elpiji 3 kilogram. Peristiwa kelangkaan elpiji bersubsidi itu jelas merugikan konsumen,” kata dia.

Dia mengaku heran atas terjadinya kelangkaan elpiji ukuran 3 kilogram karena elpiji itu merupakan barang bersubsidi yang kuota-nya sudah jelas dipenuhi pemerintah.

“Sebagai barang bersubsidi, elpiji 3 kilogram hanya untuk orang miskin. Tetapi kenyataan di lapangan, banyak masyarakat mampu tetap menggunakan elpiji bersubsidi. Bahkan, elpiji 3 kilogram banyak digunakan masyarakat untuk usaha,” kata dia.

Eddy menilai kelangkaan elpiji 3 kilogram itu akibat minimnya pengawasan dari pemerintah daerah setempat. Karenanya, Forum LPKSM Karawang mendesak pemerintah daerah mengoptimalkan pengawasan distribusi elpiji 3 kilogram.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi Karawang Hanafi, sebelumnya mengakui lemahnya pengawasan pendistribusian elpiji 3 kilogram, sehingga terjadi kelangkaan di sejumlah daerah sekitar Karawang.

“Pengawasan memang masih lemah, karena tidak ada anggarannya,” kata dia.

Ia menyatakan sebenarnya sudah ada tim pengawasan distribusi elpiji 3 kilogram yang anggotanya terdiri atas jajaran pemerintah daerah dan Hiswana Migas.

Tetapi masih belum maksimal pengawasannya, sehingga di lapangan masih terjadi kelangkaan elpiji yang merupakan barang bersubsidi tersebut.

Di antara penyebab masih lemahnya pengawasan distribusi elpiji 3 kilogram tersebut ialah karena belum ada anggaran khusus untuk melakukan pengawasan.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Wisnu