Jakarta, Aktual.com – Pola pikir masyarakat Papua yang cenderung menunggu pemberian karena terbuai dengan program bantuan tunai menjadi salah satu kendala awal program Binmas Noken Polri.

“Misalnya budi daya ternak babi, kami beri tahu soal pakan konsentrat diberikan pagi dan sore, saat terakhir mereka bertanya dapat uang berapa. Kami tidak menyalahkan, kami berikan pengertian,” kata Kepala Satgas Khusus Pembinaan Masyarakat (Binmas) Noken Polri Kombes Polisi Eko Rudi Sudarto di Jakarta, Selasa (11/12).

Eko Rudi Sudarto mengakui sumber daya manusia yang turun dalam Operasi Nemangkawi dan masyarakat Papua memiliki pola pikir yang berbeda sehingga terdapat jurang pemisah.

Di satu sisi, Satgas Binmas Noken ingin agar masyarakat Papua maju dengan memberikan pengetahuan yang dimiliki, seperti teknik beternak dan berkebun, tetapi di sisi lain masyarakat enggan.

Untuk itu, pihaknya terus membangun sinergi antara personel dan masyarakat. Selain itu juga lembaga masyarakat serta pemerintah daerah yang tidak semua memberikan dukungan untuk program yang dijalankan.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid