Jakarta, Aktual.com – Menyuguhkan sekaligus tiga karakter utama, Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran akan meluncurkan Utan Kemayoran kepada masyarakat umum sebagai sarana rekreasi, edukasi dan konservasi. Utan Kemayoran tersebut sekaligus menjadi ruang terbuka hijau (RTH) publik dengan luasan mencapai 22,3 Ha.

Mengusung konsep ‘Three Wonderful Journeys’ yaitu forest trail, mangrove expedition, dan water playground, kegiatan launching Utan Kemayoran akan diisi dengan pelepasan burung, penanaman pohon, tur keliling Utan Kemayoran, dan acara hiburan sekaligus peluncuran logo dan nama resmi “Utan Kemayoran” sebagai wajah hutan Kemayoran yang baru.

“InsyaAllah Utan Kemayoran akan dilaunching pada 21 Desember 2019, pukul 14.00 WIB. Kami sengaja meresmikan pada siang hari agar masyarakat benar-benar merasakan udara yang sejuk dan segar di siang hari. Tentu saja, kalau siang hari saja sudah sejuk, apalagi malam hari, lebih sejuk lagi,” kata Direktur Utama PPK Kemayoran, Medi Kristianto di Jakarta, Kamis (19/12).

Menurutnya, revitalisasi hutan kemayoran dari hutan kota pasif menjadi hutan kota aktif dimulai dari perbaikan fisik hutan kota, meliputi pembangunan amphiteater dan floating stage yang dapat digunakan untuk kegiatan seperti konser musik dan pentas lainnya. Selain itu, pengunjung juga dapat melihat pemandangan di sekeliling kawasan Kemayoran melalui viewing tower. Pembentukan pulau-pulau ekologis di ekosistem rawa payau hutan kota juga dilakukan guna memberikan manfaat berupa terbentuknya persinggahan baru bagi hewanhewan di hutan kota yang sebelumnya hanya merupakan semak belukar.

“Salah satu obyek yang dibangun dan menjadi ikon Utan Kemayoran adalah jembatan gantung berbentuk lengkung dinamis berfungsi sebagai viewing deck yang melayang diatas air. Jembatan ini terintegrasi dengan fasilitas lain untuk pengunjung berupa toilet umum, parkir mobil, dan parkir motor yang dapat dimanfaatkan oleh pengunjung,” tambahnya.

Tidak hanya itu, pembangunan Utan Kemayoran juga meliputi sarana edukasi bagi pengunjung berupa penangkaran burung dan kupu-kupu yang dapat dipelajari oleh siswa-siswa sekolah. Seluruh pembangunan Utan Kemayoran berupaya memenuhi tujuan rekreasi hutan untuk dapat dinikmati masyarakat perkotaan, edukasi untuk mengenalkan flora dan fauna, serta konservasi untuk pelestarian mangrove.

“Keberadaan Utan Kemayoran diharapkan dapat menjadi oase di kawasan Kemayoran dan menambah jumlah ruang terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat seuai dengan tujuan revitalisasi Utan Kemayoran sekaligus untuk menjaga keseimbangan ekosistem,” jelasnya.

Revitalisasi Utan Kemayoran tahap pertama dengan anggaran Rp5 miliar menyuguhkan fasilitas berupa jogging track, panggung di atas air, Amphiteater, Plasa hingga pusat kegiatan.

“Nama Utan Kemayoran dipilih karena branding-nya lebih melekat ke masyarakat. Branding ini mudah didengar dan dikenal masyarakat. Jadi lebih keren. Selain itu, Jogging track Utan Kemayoran juga terkoneksi dengan Kemayoran secara luas. Kedepan akan ditambah kafe dan mushola karena untuk tahap satu ini, kami memfokuskan pada fungsi rekreasi dan edukasi,” kata Riski Renando, Direktur Perencanaan dan Pembangunan PPK kemayoran.

Kepala SMA Kristen Calvin, Anthony Salim menyambut baik langkah PPK Kemayoran merevitalisasi hutan Kemayoran. Berbekal ratusan siswa didik, dirinya siap untuk menjaga dan merawat keindahan ekosistem Utan Kemayoran.

“Kami punya banyak pasukan ada 500 siswa dari SD,SMP hingga SMA. Harapan kami, Utan Kemayoran ini menjadi tempat edukasi pembentukan karakter individu yang baik selain itu, menjadi magnet baru terutama wilayah Jakarta Utara. Namun, merawat dan menjaga Utan Kemayoran ini menjadi lebih penting dilakukan agar terus terjaga keindahannya,” jelasnya.

Artikel ini ditulis oleh: