Waketum Partai Demokrat Syarif Hasan bertemu dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di kediaman Kertanegara. Pertemuan itu dianggap sebagian pengamat bisa saja sebagai sinyal bahwa Gerindra akan berduet dengan Demokrat di Pilpres 2019 ini.

Berikut ini hasil pertemuan Demokrat-Gerindra:

  1. Sore tadi Waketum Partai Demokrat Pak Syarif Hasan (SH) bertemu dengan Ketua Umum Gerindra Pak Prabowo Subianto (PS) di kediaman Kertanegara #gerindrademokrat
  2. Kunjungan SH adalah menindaklanjuti pertemuan antara utusan resmi PS yang sehari sebelumnya bertemu dengan SH #gerindrademokrat
  3. Kunjungan SH ke kertanegara untuk mendengar langsung penjelasan PS seperti yang sudah dikemukakan oleh utusan PS sebelumnya karena menyangkut persoalan2 penting situasi politik dan terutama menyangkut Pilpres #geindrademokrat
  4. Alhamdulillah pada sore tadi Partai Demokrat melalui SH sudah mendengar langsung penjelasan PS terutama menyangkut skema koalisi pilpres #gerindrademokrat
  5. Mengingat materi pembicaraan yang penting soal skema koalisi pilpres yang dikemukakan PS cukup penting dan menyangkut kemungkinan PS berpasangan dengan AHY maka akan dibicarakan di internal Partai Demokrat sesegera mungkin #gerinfrademokrat
  6. Secara prinsip komunikasi antara dua partai ini sangat positif sebagai pintu komunikasi mencari kesamaan-kesamaan, baik sekarang maupun nantinya. Meski belum ada kesepakatan bersama namun sudah ada ganbaran bersama #gerindrademonrat
  7. Akan ada pertemuan-pertemuan lanjutan untuk mematangkan dua pertemuan pembuka antara kedua partai ini dan melewati tahap mekanisme organisasi yang ada #gerindrademokrat
  8. Diharapkan akan ada pertemuan puncak antara kedua ketum partai SBY dan PS nantinya jika sudah ada kesepakatan bersama bentuk dan arah koalisi termasuk apakah AHY akan menjadi cawapres seperti yang dikemukakan PS.

Tak ingin kecolongan, Golkar dibawah komando Airlangga Hertanto langsung melakukan pertemuan dengan Partai Demokrat. Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Hinca Panjaitan mengklaim, Partai Golkar mengajak partainya bergabung dalam koalisi parpol yang mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden di Pemilu Presiden 2019, yang disampaikan dalam pertemuan kedua pimpinan parpol tersebut pada Selasa (10/7).

“Apakah benar ada ajakan kepada pak Jokowi, itu betul. Jadi dari Demokrat sudah disampaikan oleh Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bahwa kami tidak mempunyai capres, kami menyiapkan cawapres,” kata Hinca di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (12/7).

Dia mengatakan pertemuan tersebut dibicarakan berkaitan dengan pilpres dengan substansinya saling bertukar informasi dari Airlangga selaku Ketum Golkar maupun dari SBY sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat. Menurut dia, saat ini ada dua capres yaitu Joko Widodo dan Prabowo Subianto, serta ada kemungkinan muncul selain keduanya.

“Di ujung kami bersepakat akan ada pertemuan lagi jelang tanggal 4 Agustus, salah satu hal yang dibahas yaitu kapan pasangan itu akan diumumkan,” ujarnya.

Dia membantah bahwa dalam pertemuan itu ada penawaran portofolio menteri di kabinet kedepan, namun hanya membicarakan bagaimana sebaiknya koalisi dibangun. Menurut dia, Demokrat berpandangan bahwa berkoalisi itu harus bersama-sama membicarakan program dalam lima tahun kedepan.

“Jangan lupa bahwa Demokrat punya 10 persen lebih suara, sehingga kita bisa mendiskusikan banyak sekali tentang hal-hal yang kita anggap penting,” tuturnya.

Hinca juga membantah kabar bahwa dalam pertemuan tersebut membicarakan opsi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak menjadi cawapres, tapi dijadikan menteri. Menurut dia, dalam pertemuan itu tidak membicarakan orang-perorang dan tidak bicara jatah politik yang akan diperoleh.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membahas Pilpres 2019 dengan SBY di rumah SBY di Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (10/7).

“Kami komunikasi saja. Komunikasi mengenai keadaan politik. Ini kan kerja sama antarpartai selalu terbuka komunikasi,” ujar Airlangga seusai melakukan pertemuan tertutup dengan SBY.

Airlangga mengatakan belum ada tawaran yang diajukan Golkar kepada Demokrat untuk masuk koalisi pendukung Jokowi. Menurut dia, semuanya masih “cair”.

Demokrat Diajak Golkar Bentuk Koalisi Cadangan?