Mencari Pundi-Pundi Kampanye
Dalam empat tahun kepemimpinan Rini Soemarno, tampuk pimpinan PT Pertamina (Persero) sudah berganti berkali-kali. Idealnya, seorang pemimpin membutuhkan waktu hingga 3 tahun agar kebijakaannya bisa berjalan dengan efektif.
“Pertamina mana bisa bikin kebijakan kalau belum tiga tahun menjabat sudah diganti. Terus terang apa track record Menteri Rini memperbaiki perusahaan dalam negeri dan LN. Terus terang, kinerjanya payah, hanya jadi kasir kampanye, lady in waiting,” jelas Rizal.
Menteri Rini Soemarno menurutnya sudah menjadi beban pemerintahan Jokowi meskipun pada awalnya penting, mengumpulkan dukungan uang dari swasta.
“Jadi kasir kampanye boleh-boleh saja, tapi jangan jadi pejabat. Saya sayang Presiden Jokowi secara pribadi, tapi ngumpulin uang buat politik sudah tidak benar,” terangnya.
Bahkan saat ini, BUMN melalui program CSR menjadi alat kampanye Jokowi secara sistematis. Hal ini layaknya ‘skandalius’, silahkan KPK memeriksa kekayaan keluarga Rini Soemarno dan rekan-rekannya.
“Namun ketika waktunya Menteri Rini dipecat, kalau mau hadiah, beri jabatan dubes, jangan di jepang, nanti ditolak,” ujarnya sambil tertawa.
Special Report ini ditulis oleh Aktual.com berdasarkan hasil diskusi AktualForum yang berlangsung Minggu (13/5) di Kawasan Tebet Jakarta Selatan dengan menghadirkan narasumber Bhima Yudistra, Salamuddin Daeng, Ichsanuddin Noorsy, Rizal Ramli, Perwakilan Serikat Pekerja Garuda Indonesia, dan Perwakilan Kementerian BUMN. Namun dari Kementerian BUMN tidak mengirmkan delegasi untuk menjadi pembicara dalam diskusi tersebut.
(Ismed Eka Kusuma)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka