Jakarta, Aktual.com- Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Raja Arab Saudi Salman, Minggu (29/1), sepakat untuk meningkatkan kerja sama kontra-terorisme dan militer serta meningkatkan hubungan ekonomi, kata seorang pejabat senior Arab Saudi. Pembicaraan kedua pemimpin negara itu dilakukan melalui telepon selama lebih dari satu jam.
Namun, pejabat Arab Saudi itu tidak menyampaikan informasi apakah kedua pemimpin membahas tentang perintah Presiden Trump memberlakukan penundaan selama empat bulan untuk mengizinkan pengungsi masuk ke Amerika Serikat dan untuk sementara melarang masuk pengunjung dari Suriah dan enam negara mayoritas Muslim lainnya.
Sebanyak 22 negara anggota Liga Arab menyatakan keprihatinan yang mendalam pada Minggu terhadap perintah yang dikeluarkan Trump dan menilai bahwa larangan masuk itu tidak dapat dibenarkan.
Pejabat senior Arab Saudi itu juga mengatakan bahwa percakapan melalui telepon antara Raja Salman dan Presiden Trump “menghasilkan kesepakatan tentang banyak hal penting, termasuk meningkatkan partisipasi kedua negara dalam memerangi terorisme, ekstremisme dan pendanaannya”.
Kedua pemimpin juga membahas upaya untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan menilai hal itu dapat menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan di kedua negara dan meningkatkan ekspor, kata pejabat Arab Saudi itu. Dia menambahkan, rincian mengenai kerja sama ekonomi tersebut akan diumumkan pada waktu yang tepat.
Menurut sumber dari Arab Saudi, kedua negara (AS dan Arab Saudi) berbagi pandangan tentang kebijakan Iran di kawasan Timur Tengah. Dia mengatakan Trump setuju dengan kecurigaan pemerintah Arab Saudi terhadap apa yang dianggap Arab Saudi sebagai pengaruh berkembang Iran di dunia Arab. Iran membantah ikut campur dalam urusan negara-negara Arab.
Sumber dari Saudi itu juga mengatakan bahwa Arab Saudi akan meningkatkan partisipasinya dalam pertempuran koalisi pimpinan AS untuk menggulingkan kelompok IS dari markas-markasnya di Irak dan Suriah.(ant)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara