Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Menlu Retno Marsudi (kedua kanan), Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kanan) dan Mensesneg Pratikno (kiri) memberikan keterangan pers terkait WNI yang disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (1/5). Sepuluh WNI anak buah kapal (ABK) yang disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina telah dibebaskan pada Minggu (1/5) dan dalam perjalanan kembali ke tanah air. ANTARA FOTO/Setpres/Rusman/wsj/foc/16.

Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo menerima kedatangan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Bachtiar Nasir beserta pengurus lainnya dalam rangka silahturahmi Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah.

Dalam menerima pengurus GNPF-MUI ini, Presiden didampingi Menko Polhukam Wiranto, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

“Ini adalah menerima silahturahmi dari Pak Nasir dan kawan-kawan. Jadi ini atas permintaan mereka,” kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno di sela-sela pertemuan Presiden dengan GNPF-MUI di Istana Merdeka Jakarta, Minggu (26/5).

Pratikno mengungkapkan, saat acara Presiden dan Wakil Presiden menggelar “open house” yang diselenggarakan di Istana Negara, dirinya dihubungi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan keinginan Bachtiar Nasir dan kawan-kawan ingin menghadap Presiden.

“Tadi Pak Presiden saya laporin saat ‘open house’ dan beliau mengatakan ‘open house’ siapa saja kita tunggu,” ungkap Pratikno.

Atas dasar itu, lanjut Pratikno, Menag berkonsultasi dengan Menko Polhukam dan selanjutnya menghubungi Bachtiar Nasir jika ingin menghadap Presiden.

“Beliau-beliau ini datangnya sudah jam 11 lebih dan Pak Presiden ada acara sawalan di Ibu Mega (Megawati Soekarnoputri) jadi terlambat. Akhirnya pak Presiden kembali dari rumah Ibu Mega ke sini menerima silahturahmi dari Pak Nasir dan kawan-kawan,” ungkap Pratikno.

Mensesneg menegaskan bahwa pertemuan ini hanya silahturahmi dalam rangka acara “open house” yang diadakan Presiden menyambut Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah.

Namun Pratikno mengaku pihak GNPF-MUI meminta kepada Presiden untuk mendapat akses komunikasi dengan kepala negara.

Mensesneg juga mengungkapkan pihak GNPF-MUI dalam kesempatan ini juga menyatakan mendukung kebijakan pembangunan bangsa dan mengapresiasi yang dilakukan pemerintah.

Bahtiar Nasir yang didampingi pengurus lainnya, diantaranya Habib Muhsin Alatas (Ketua Umum FPI), Ustaz Muhammad Zaitun Rasmin (Wakil Ketua GNPF MUI), diterima Presiden di Istana Merdeka sekitar pukul 12.50 WIB dan keluar sekitar 13.20 WIB.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid