Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta (kiri) dan Kepala Staf Presiden Teten Masduki (kedua kanan) berjalan seusai menghadiri Sarasehan Nasional DPD bertema Mewujudkan Kewajiban Konstitusional DPD, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (17/11). Sarasehan nasional tersebut dalam rangka memperkuat peran dan fungsi DPD dalam ketatanegaraan dan penyelenggaraan negara. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo meminta Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) untuk 10 negara anggota ASEAN dan 6 negara mitranya dapat segera terwujud.

“Hampir semua ‘leaders’ memiliki satu komitmen yang sama agar negosisasi dalam konteks ‘Regional Comprehensive Economic Partnership’ atau RCEP tetap diharapkan dapat diselesaikan pada tahun ini, Presiden meminta semua segera untuk menyelesaikan RCEP dengan menekankan negosisasi yang dihasilkan harus menguntungkan semua pihak, pendekatannya bukan ‘zero sum’ tapi ‘win-win approach’,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, di Sydney, Australia, Minggu (18/3).

Retno menyampaikan sejumlah butir pembahasan yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam sesi pleno dan sesi “retreat” ASEAN-Australia Summit 2018 pada hari ini.

RCEP adalah rencana kesepakatan perdagangan bebas yang digagas 10 negara anggota ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Myanmar, Kamboja, Vietnam, Laos, Brunei, dan Singapura dengan enam mitra strategisnya yaitu Australia, China, India, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru dan pertama kali diajukan pada KTT ASEAN di Kamboja pada 2012.

“Karena itu Presiden mengajak semua pihak memberikan fleksibilitas dan komitmennya agar negosisasi dapat diselesaikan pada akhir tahun ini. Nah, kalau kita bisa menyelesaikan negosisasi ini maka sekali lagi, RCEP akan menjadi blok perdagangan yang terbesar dan ini akan merupakan antitesa dari gerakan proteksionisme global,” tambah Retno.

Presiden, menurut Retno, menilai bahwa kawasan tersebut mewakili populasi hampir separuh populasi dunia dengan total perdagangan dunia mencapai 28,5 persen ada di kawasan tersebut.

Apalagi ASEAN sudah memiliki Perjanjian Perdagangan Bebas (Free Trade Agreement) dengan Australia dan Selandia Baru yang terbukti saling menguntungkan.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby