Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan bahwa Indonesia menjadi jembatan antara ASEAN dengan negara-negara mitra yang masih memiliki perbedaan satu sama lain.

“Tapi yang paling berat, tidak semua negara punya FTA satu sama lain itu, yang tidak mudah. Singapura sebagai ketua ASEAN pada tahun ini pun menargetkan tahun ini selesai dan mengajak Australia untuk punya sikap yang sama dan Australi mengatakan OK, jadi RCEP jadi prioritas di kawasan dan ini yang disampaikan Presiden bahwa kawasan ini memiliki hampir 50 persen total penduduk dunia,” kata Enggar.

Menurut Enggar, sikap Indonesia ini sudah didukung oleh sejumlah negara mitra meski masih ada hal-hal yang perlu dinegosiasikan lagi terkait dengan perbedaan tawaran barang dan jasa yang akan diatur dalam RCEP nanti.

Hingga Putaran ke-21 perundingan RCEP, beberapa isu yang masih dibicarakan antara lain adalah “comprehensive third offer”, ketentuan asal barang (Rules of Origin/ROO), perdagangan jasa, investasi, dan kompetisi.

RCEP dinilai dapat memfasilitasi perdagangan dan investasi dalam mendukung perluasan dan pendalaman regional “value chain”. Selain itu, RCEP akan berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan perdagangan global.

ant

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby