Foto: Istimewa

Jakarta, Aktual.com – Indonesia Police Watch (IPW) menilai penunjukan Budi Gunawan sebagak kepala BIN menggantikan Sutiyoso sudah tepat karena unsur kepolisian sipil yang mengedepankan antisipasi dan deteksi dini.

Sebab, sambung dia, intelijen itu adalah ranah sipil, sehingga tidak heran jika di negara maju, pemimpin badan intelijennya adalah tokoh-tokoh sipil. Inggris misalnya, Direktur M16 malah pegawai negeri sipil yang berkarir selama 20 tahun, begitu juga Direktur CIA, selalu politisi sipil.

“Artinya, dengan mengangkat figur kepolisian sebagai Kepala BIN, ke depan Presiden Jokowi lebih berorientasi pada kepentingan keamanan dalam membangun sosial ekonomi Indonesia,” kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Minggu (4/9).

Menurut dia, pendekatan keamanan dalam membangun sosial ekonomi tentunya diharapkan tidak hanya akan mendapatkan manfaat bagi kemajuan perekonomian semata, lebih dari itu akan mendapatkan kemajuan dalam hak asasi manusia.

Terlebih, luasnya wilayah Indonesia, terutama kawasan pantai menjadi ancaman tersendiri bagi perekonomian Indonesia.

“Negeri ini menjadi rawan penyelundupan dan kerap menjadi bulan-bulanan atau “operasi intelijen” negara lain yang bertujuan melumpuhkan perekonomian dan menghancurkan mentalitas generasi muda Indonesia dengan narkoba,” sebut dia.

Sebab itu, masih kata Neta, ke depan BIN perlu meningkatkan kinerja intelijen di wilayah perbatasan.

‘Peningkatan kerjasama jajaran intelijen antara BIN, TNI, Polri, Polda-polda dengan pemerintahan daerah menjadi hal urgen agar Indonesia tidak terus menerus menjadi bulan-bulanan bandar narkoba, teroris dan para penyelundup yang menghancurkan perekonomian Indonesia,” pungkasnya. (Novrizal)

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Novrizal Sikumbang
Editor: Eka