Ilustrasi tim SAR. (ilustrasi/aktual.com)
Ilustrasi tim SAR. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, menyayangkan banyaknya kasus tenggelamnya kapal-kapal yang mengangkut tenaga kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri terutama Malaysia.

“Malaysia banyak dituju, selain lokasi dekat juga ada kesamaan budaya. Tapi terkadang mereka datang kesana menyeberang dengan kapal kecil yang sangat besar risiko tenggelamnya. Dan faktanya memang banyak kapal yang karam,” ujarnya di Jakarta, Selasa (28/2).

Menurutnya, persoalan seperti itu harus diatasi. PKB selanjutnya berinisiatif untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) TKI PKB untuk mengantisipasi musibah kapal karam yang mengangkut banyak TKI itu.

“Karena sering kita dengar, hampir setiap bulan, bahkan minggu ada kapal tenggelam yang membawa TKI. Hal ini terus terjadi, karena keinginan mereka mengubah hidup lebih besar, sehingga mengalahkan rasa takut itu,” ucap Cak Imin, sapaannya.

Sebagai sesama anak bangsa, kasus-kasus menyangkut nyawa TKI tersebut tak bisa didiamkan. Berdasar data yang diterimanya, selama tiga bulan terakhir sejak November 2016 – Januari 2017 sudah ada 104 TKI tewas di Selat Malaka karena kapal yang mereka tumpangi karam.

Pembentukan Satgas TKI-PKB, lanjut Cak Imin, nantinya akan dibangun posko di daerah Kepulauan Riau karena daerah itu merupakan titik awal yang paling sering digunakan untuk menuju Malaysia. Nantinya akan ada sembilan titik posko terdiri dari Posko Primer dan Posko Mobile.

Di tempat yang sama, Ketua Satgas TKI-PKB, Nihayatul Wafiro menyebutkan, dari 6,2 juta TKI di Malaysia sebanyak 1,4 juta di antaranya ilegal atau tanpa dokumen. Semua itu akan dijadikan fokus kerja dari Satgas TKI-PKB ini.

“Nantinya, kami akan bekerjasama dengan instansi terkait mulai Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker), BNP2TKI, Polri, hingga duta besar Indonesia untuk Malaysia yang bakal dijabat Pak Rusdi Kirana,” demikian Nihayatul.

Artikel ini ditulis oleh: