Jakarta, Aktual.com – Sekretaris Jenderal ProDEM Jaringan Aktivis Pro-Demokrasi, Satyo P, mengungkapkan bahwa pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla telah dibajak oleh kaum neoliberal. Mereka masuk dan merasuk pada Kabinet Kerja dan menelurkan berbagai kebijakan.

“Kombinasi serangan para pembajak program progresif kerakyatan memang kreatif sambil menggunakan tangan-tangan media mainstream,” terang Satyo kepada Aktual.com, Rabu (13/7).

Dengan menggunakan data kajian manipulatif, kata dia, mereka menghipnotis dan menyihir banyak orang. Agenda tersembunyi itu dilakukan dengan rapih guna memastikan ketergantungan ekonomi bangsa ini. Dalam jangka panjang, mereka berupaya merubah prinsip-prinsip kehidupan dan tujuan negara Republik Indonesia.

“Para mafia ini sangat licik, menjadikan tembok Istana Negara sebagai perlindungan mereka,” ucap Satyo.

Dalam berbagai kesempatan, dengan kerap mencatut alasan demi alasan yang seakan-akan masuk akal. Misalnya dengan mengatasnamakan Presiden, alasan penyelamatan keuangan negara, demi kemajuan ekonomi, demi nama baik komunitas internasional dan berderet alasan-alasan yang membuat akal sehat kita menyimpang.

“Semua itu hanya tipu daya dari kaum mafia neoliberal yang berlindung dibalik tembok Istana,” jelas dia.

Salah satu jalan yang perlu ditempuh Presiden Jokowi, menurut Satyo adalah dengan memotong mata rantainya. Khususnya mereka yang saat ini duduk di Kabinet Kerja. Diantaranya Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Perdagangan Thomas Lembong

Selain itu juga beberapa Menteri berkapasitas ‘follower’ seperti Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

 

Laporan: Sumitro

Artikel ini ditulis oleh: