“Sebetulnya kita ini lebih membutuhkan kereta-kereta logsitik atau kereta penumpang yang benar-benar bisa digunakan oleh masyarakat semua lapisan,” katanya.

“Seharusnya masyarakat menengah dan bawah ini harus di akomodir tentang kebutuhan transportasi. Jadi kalau kereta ini yang di penuhi. Berarti kelihatan bahwa pemerintah lebih memikirkan masyarakat atas atau orang kaya,” tambahnya.

Di sisi lain dia juga menilai bahwa optimisme Partai Komunis China tersebut juga dikarenakan adanya investasi yang besar. Bahkan tidak hanya investasi pengerjaan pembangunan proyek Kereta Api Cepat saja, akan tetapi pernah melirik kepentingan lainnya, yakni sektor bisnis di sekitar Kereta cepat tersebut.

“Mungkin mereka kepentingannya juga di investasi sekitar proyek kereta cepat itu sendiri, dimana kita pernah dengar mereka akan membangun real estate yang begitu besar. Untuk kepentingan ini,” katanya.

Proyek Kereta cepat Jakarta-Bandung ini sudah sah dan hanya menunggu teknis pengerjaan, namun Bambang kembali menegaskan bahwa sebenarnya ia dan beberapa wakil rakyat lainnya sangat tidak setuju dengan kebijakan tersebut.

Apalagi misalnya pembangunan proyek itu dibangun di lahan-lahan produktif, baik pertanian, perkebunan dan perhutani kita.

“Termasuk kebon kopi kita, kebon teh kita yang demikian hebat dijaman belanda betul-betul bisa menghasilkan produk yg sangat hebat. Tentu ini akan hilang. Akhirnya kita tidak bisa lagi menjadi negara yang kompetitif dibidang produk barang yang berkarakter yang tidak dipunyai negara-negara lain,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby