Senada, Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli meminta agar Jokowi sebagai calon petahana tidak perlu takut dengan PT 0 persen.

“Ada kekhawatiran kalau nol calonnya banyak. Tidak ada masalah karena nanti (calonnya) pada gelontoran. Tidak usah pusing sehingga tidak perlu dagang sapi. Pak Jokowi juga tidak usah takut, pasti masuk top 2,” ujar Rizal Ramli beberapa waktu lalu.

Namun menurut dia, jika diujungnya nanti Jokowi tidak terpilih itu merupakan fakta kalau memang rakyat menginginkan itu. “Berarti rakyat ingin perubahan,” kata dia.

Sedangkan adanya ambang batas 20 persen ini justru melanggengkan jual beli jabatan.

“Yang terjadi karena ada threshold 20% buntutnya mekanisme ini untuk melanggengkan dagang sapi dengan partai-partai,” kata Rizal yang juga ikut masuk bursa capres 2019.

Rizal menyebutkan penetapan ambang batas berdasarkan perolehan kursi di Pemilu 2014 sama saja membohongi rakyat. Karena ketika itu rakyat tidak tahu suaranya bakal dipakai untuk pemilihan lima tahun berikutnya.

“Apalagi penetapan 20% berdasarkan pemilu 5 tahun lalu kita tidak dikasih tahu bahwa suara kita akan menentukan Pilpres 2019. Kita dibohongi,” kata dia.

Pernyataan yang sama juga disuarakan Panglima Front Pembela Rakyat (FPR), Nugroho Prasetyo yang ikut melayangkan gugatan ke MK.

Menurut dia adanya Pasal 222 Undang-Undang Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 yang mengatur presidential threshold merupakan bentuk ketakutan Jokowi tidak terpilih lagi.

“Sebenarnya presidential threshold 20 persen ini karena bentuk rasa ketakutan besar Jokowi kalah Pilpres 2019,” kata Nugroho beberapa waktu yang lalu.

Menurut dia, dengan adanya aturan PT 20 persen rakyat dipaksa untuk memilih capres yang sama.

“Saya merasa juga ada upaya menggiring ke calon tungal, dan ini bagi saya tidak sehat untuk demokrasi,” kata dia.

Selain itu ia menilai Presiden Joko Widodo bukan seseorang yang memiliki sifat demokrasi.

“Jadi presiden bukan seorang yang demokrat. Saya malah melihat presiden takut kalah. Melihat peluang untuk kalah besar maka menghendaki PT 20 persen. Jika perlu yang nyapres dia sama kotak kosong,” kata dia.

Jokowi Tidak Jujur

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby