Arcandra Tahar (ist)

Jakarta, Aktual.com – Menteri ESDM, Arcandra Tahar pulang dari gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bukan tanpa bekal. Ada beberapa wejangan disampaikan pimpinan KPK kepada Arcandra.

Wakil Ketua KPK, Laode Muhamad Syarif sudah memberitahukan kepada Menteri baru itu, sejumlah titik rawan korupsi di sektor pertambangan. Detilnya, informasi tersebut tertuang dalam kajian KPK.

“KPK itu memiliki sejumlah kajian dari migas, tambang, energi. Khususnya yang berhubungan agar pengelolaan sumber daya alam di Indonesia transparan, akan kami berikan kepada beliau,” kata Syarif, di gedung KPK, Jakarta, Senin (8/8).

Arcandra sendiri mengklaim bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan Kementerian sewaktu dipimpin Sudirman Said.

“Masih dalam proses evaluasi, apa yang akan kita lakukan agar lebih baik. Saya kan di sini baru 2 minggu, masih butuh waktu. Jangan sampai kita nanti salah treatment,” kata Arcandra.

Beberapa waktu lalu, KPK telah memberikan hasil kajian mereka kepada Kementerian ESDM ihwal Izin Usaha Pertambangan ilegal. Atas kajian ini, setidaknya ada 1500 izin yang dicabut.

(M. Zhacky Kusumo)

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan