Anggota TNI AL berbaris saat akan berangkat dengan kapal perang terbaru dari jenis Multi Role Light Frigate (MLRF) KRI Bung Tomo-357 di Dermaga Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (27/8/2015). Dalam pemberangkatan ini, para prajurit mempunyai tugas pokok yaitu mengembangkan misi PBB dan melaksanakan Maritime Interdiction Operation (MIO) untuk membantu Angkatan Bersenjata Lebanon atau LAF dalam mencegah pemasukan senjata ilegal dan materiil pendukung lainnya ke Lebanon, serta membantu LAF dalam meningkatkan kemampuan pelaksanaan tugas penegakan kedaulatan.

Jakarta, Aktual.com — Pelabuhan Teluk Bayur Sumatera Barat akan dipenuhi dengan puluhan kapal perang dari 30 negara pada tanggal 12 April-16 Aplir 2016. Kapal-kapal ini berlabuh di Indonesia untuk mengikuti latihan bersama Angkatan Laut (AL) dari 30 negara di dunia dengan sandi “Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2016”.

Informasi dari Penerangan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V Surabaya yang diterima Antara di Surabaya, Sabtu (17/10) menyebutkan MNEK 2016 merupakan pelaksanaan kedua, setelah MNEK 2014 di Kepulauan Anambas dan Perairan Natuna (Batam).

Kesiapan untuk melakukan Latma MNEK 2016 itu dibahas dalam pertemuan “Mid Planning Conference (MPC)” yang dihadiri Wakil Komandan Lantamal V Kolonel Laut (P) Isbandi Andrianto dan sejumlah perwira tinggi TNI AL di Bali pada Kamis (15/10) lalu.

Pertemuan MPC yang dibuka Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksmana Madya TNI Widodo itu juga membahas persiapan pelaksanaan “International Fleet Review” (IFR) 2016 dan “15th Western Pacific Naval Symposium” (WPNS) pada April 2016.

MPC di Bali itu dihadiri Angkatan Laut dari 30 negara, baik yang berada di kawasan ASEAN maupun negara-negara sahabat yang memiliki keterkaitan kuat terhadap stabilitas kawasan perairan dengan Indonesia.

Semuanya akan berada di bawah kendali Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) MNEK 2016 yakni Laksamana Pertama TNI T.S.N.B Hutabarat M.M.S yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Barat (Guspurlabar).

Dalam MPC itu, Wakasal Laksdya TNI Widodo mengungkapkan MNEK akan diramaikan dengan beragam kegiatan, di antaranya “medical action project, engineering peace keeping operation”, dan “field review” atau berkumpulnya kapal perang asing dari negara-negara peserta.

“Adapun target yang hendak dicapai pada latihan bersama yang mengandung misi perdamaian itu adalah terbangunnya kepercayaan yang kuat antarnegara-negara kawasan di dunia,” tutur Widodo yang mantan Dankobangdikal itu.

Menurut dia, TNI AL mendukung kesepakatan para delegasi dalam MPC, yakni memegang teguh komitmen untuk memerangi segala bentuk pelanggaran yang terjadi di laut dan membangun keamanan maritim dunia sebagai upaya tanggap segera menangani bencana alam.

“TNI AL siap ikut mendukung apa yang menjadi kesepakatan seluruh peserta MPC, karena hal itu selaras dengan visi dan misi yang dicanangkan Presiden Joko Widodo yakni menjadikan Indonesia sebagai negara poros maritim dunia,” tukas jenderal berbintang tiga itu.

Sementara itu, Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) menggelar Lomba Kebaharian yang diikuti oleh satuan-satuan kerja di bawah Mako Koarmatim (15/10).

Lomba dalam rangka menyambut Hari Armada RI yang jatuh pada tanggal 5 Desember itu diantaranya lomba tiup peluit, lomba lempar tali buangan, lomba tali temali dan lomba semapur.

Artikel ini ditulis oleh: