Meulaboh, Aktual.com – Al Quran kuno tulisan tangan ulama besar berusia lebih 700 tahun, ditampikan pada pameran nuansa Islami pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-32 Aceh di Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh.
Kepala Dinas Syariat Islam (DSI) Kabupaten Aceh Barat Mursalin, mengatakan tulisan pada Quran kuno tersebut merupakan karya tangan Syeh Maulana Malik Ibrahim (ulama sufi) dan selama ini Quran itu di museumkan di Kecamatan Panton Reu.
“Pada kesempatan seperti inilah kita munculkan untuk memperkenalkan kepada seluruh masyarakat tentang benda bersejarah bernilai religi 700-an tahun selama ini tersimpan di Aceh Barat,” katanya di Meulaboh, Jum’at (21/8).
Didampingi Kasubag Hubungan Media Masa Sekdakab Aceh Barat dia menyampaikan, pada pameran nuansa Islami tersebut, Al Quran kuno yang lebih dikenal sebutan “Quran Panton Reu” ini ditempatkan pada stan Kabupaten Aceh Barat.
Penempatannya tidak digabungkan dengan 62 Quran kuno lain yang berusia 300-500 tahun dalam museum koleksi Pemerintah Kabupaten Nagan Raya yang mendapat rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) terbanyak.
Lokasi museum Quran kuno itu sampai saat ini menjadi salah satu lokasi objek wisata relegius Kabupaten Aceh Barat yang memiliki peningalan benda bersejarah dimasa perkembangan Islam di wilayah setempat.
“Quran ini di museumkan di Mugo, Kecamatan Panton Reu, selain itu Aceh Barat juga menampilkan visual dan informasi berjalannya penerapan syariat Islam di daerah,” imbuhnya.
Pada MTQ ke-32 Aceh di pusatkan di Taman Dzulkarnaini, alun-alun Suka Makmue, Kabupaten Nagan Raya, Kabupaten Aceh Barat.
Kegiatan yang dimulai 19-27 Agustus 2015, diawali pawai ta’aruf dan mobil hias diikuti 1.750 peserta se-Aceh, MTQ tersebut dibuka Gubernur Aceh Zaini Abdullah dihadiri seluruh pejabat Aceh, Forkopimda dan Wali Nangroe Malek Mahmud.
Mursalin yang juga selaku wakil ketua kafilah Aceh Barat ini menyebutkan, cabang perlombaan yang diikuti peserta daerah itu sejak hari pertama berjalan dengan lancar dan setiap peserta mampu melaksanakannya dengan baik.
“Harapan kita bersama kafilah Aceh Barat mendapat juara umum, sampai sejauh ini belum ada kendala berarti dihadapi oleh peserta dan semua perlombaan yang diikuti berjalan dengan baik, semoga saja hasilnya juga baik,”katanya menambahkan.
Artikel ini ditulis oleh: