Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud melambaikan tangan saat meninggalkan Indonesia dan bertolak menuju Brunei Darussalam di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Sabtu (4/3/2017). Kepergian rombongan Raja Salman diantar oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Sore nanti setelah kunjungan kenegaraan ke Brunei Darussalam, Raja Salman akan kembali ke Indonesia untuk berlibur selama enam hari di Bali. AKTUAL/Tino Oktaviano

Arab Saudi, Aktual.com – Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud mengatakan, milisi Houthi di Yaman yang didukung Iran merupakan ancaman nyata dan tiga dari 119 misil yang telah ditembakkannya bahkan diarahkan ke Makkah, kota tersuci umat Islam.

“Realitas ini kembali menunjukkan kepada dunia bahaya perilaku Iran di kawasan, pelanggaran atas prinsip-prinsip hukum internasional dan pengabaian atas nilai-nilai, etika, dan bertetangga baik,” katanya dalam pidatonya selaku Ketua KTT ke-29 Liga Arab yang berlangsung di Dahran seperti yang dikutip dari Reuters, Senin (16/4).

Pemimpin Arab Saudi yang menyandang gelar pelayan dua tempat suci umat Islam dunia ini menyambut baik pernyataan PBB yang mengutuk keras serangan misil milisi Houthi ke sejumlah kota di Arab Saudi tersebut.

Arab Saudi, lanjutnya, meyakini milisi Houthi yang didukung Iran bertanggung jawab penuh atas munculnya dan berlanjutnya krisis Yaman dan penderitaan kemanusiaan di negeri itu.

Karenanya, Arab Saudi meminta PBB bersikap tegas atas perilaku Iran ini. Dalam bagian lain pidatonya, Raja Salman juga menyinggung tentang krisis Libya serta ancaman terorisme yang dipandangnya sebagai tantangan paling serius dunia saat ini.

“Terorisme itu berdampingan dengan ekstremisme dan sektarianisme untuk memicu konflik dalam negeri di banyak negara Arab,” katanya dalam pidatonya di depan para pemimpin dan delegasi negara-negara anggota Liga Arab yang hadir.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara