Moskow, Aktual.com – Menjelang rencana perdamaian yang digagas Amerika Serikat terhadap Rusia dan Ukraina, mendadak militer Ukraina melakukan serangan besar-besaran pesawat nirawak atau drone ke Ibu Kota Rusia Moskow sepanjang hari Selasa (11/3).

Disebutkan kalau serangan tersebut adalah yang terbesar sejak kedua negara berperang pada Februari 202 lalu. Para pejabat Rusia melaporkan drone-drone Ukraina pada dini hari menerjang blok apartemen tingkat tinggi hingga menewaskan sedikitnya dua orang. Sejumlah orang juga terluka dalam serangan tersebut.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengutuk serangan Kyiv karena menyasar rumah penduduk di saat Rusia hanya menargetkan infrastruktur militer. Serangan drone Ukraina ini sendiri melibatkan setidaknya 337 drone, yang semuanya berhasil dicegat militer Moskow. Sedangkan Wali Kota Moskwa Sergei Sobyanin mengatakan : ”Pertahanan udara Kementerian Pertahanan terus menangkis serangan besar-besaran oleh drone musuh di Moskow.”

Namun dilansir dari ABC News, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya menembak jatuh 343 pesawat tak berawak Ukraina dalam semalam, dalam apa yang tampaknya menjadi serangan udara lintas batas terbesar Kyiv terhadap Rusia sejak Moskow melancarkan invasi skala penuh pada tahun 2022.

Kementerian melaporkan jatuhnya UAV di 10 wilayah Rusia. Pertahanan udara Moskow menembaki sepanjang malam sambil menghadapi beberapa gelombang serangan pesawat nirawak, menurut Wali Kota Sergei Sobyanin. Kementerian Pertahanan mengatakan telah menembak jatuh 91 pesawat nirawak di atas ibu kota. Serangan di Moskow itu ”sangat besar,” tulis Sobyanin di Telegram.

Enam pesawat tak berawak ditembak jatuh di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Kursk, kata kementerian, dekat dengan pertempuran sengit saat pasukan Moskow berusaha mengusir pasukan Ukraina dari wilayah barat Rusia.

Gubernur Andrei Vorobyov mengatakan sedikitnya dua orang tewas. Alexei Kuznetsov, seorang ajudan kepala Kementerian Kesehatan Rusia, mengonfirmasi kematian tersebut dan mengatakan bahwa 20 orang lainnya terluka, termasuk tiga anak-anak. Vorobyov menambahkan, selain itu, beberapa bangunan perumahan, rumah, dan bisnis bertingkat tinggi rusak akibat pesawat tak berawak atau puing-puing yang jatuh.

Badan udara federal Rusia mengatakan penerbangan ditangguhkan di keempat bandara Moskow, sementara penerbangan di bandara di wilayah Yaroslavl dan Nizhny Novgorod di sebelah timur Moskow juga dibatalkan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengecam serangan itu sebagai serangan teroris dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Telegram. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan rincian serangan itu dilaporkan kepada Presiden Vladimir Putin dan mengisyaratkan Ukraina telah menargetkan fasilitas sipil, dalam komentar yang dilaporkan oleh kantor berita milik pemerintah TASS.

Ketika ditanya apakah serangan Ukraina dimaksudkan untuk mengganggu perundingan gencatan senjata yang baru saja dimulai, Peskov menjawab, ”Belum ada perundingan. Sejauh ini, Amerika, dengan kata-kata mereka sendiri, mencoba memahami seberapa siap Ukraina untuk perundingan damai. Belum ada perundingan, jadi belum ada yang perlu diganggu.”

Ia menambahkan,”Tetapi faktanya adalah ada kemungkinan untuk merusak tren yang sedang berkembang, ya.”

(Indra Bonaparte)

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain