Empat orang tewas dan delapan orang luka berat akibat ledakan bom granat saat Latihan dasar Satpam Gada Pratama Universitas Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (293). Empat korban meninggal masing-masing Brigadir Haidir (Satuan Brimob) Polda Sultra dan Jufri, Aswan dan Kamarudin yang berstatus sebagai SatpamUniversitas Haluoleo. ANTARA FOTO/Jojon/pd/16.

Kendari, Aktual.com – Ratusan keluarga korban ledakan bom terjadi di Kampus Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara sekitar pukul 15:20 Wita, serbu ke rumah sakit Bhayangkara Polda Sultra setelah mendengar peristiwa adanya empat orang tewas dan delapan korban lainnya luka-luka.

Pantauan di RS Bhayangkara di jalan Wayong Kota Kendari, Selasa (29/3) malam, keluarga korban datang untuk menyaksikan proses evakuasi yang dilakukan tim medis RS Bhayangkara.

Empat orang korban yang meninggal saat peristiwa itu yakni Haedir (28) anggota Brimob Polda Sultra berpangkat Brigadir dan tiga orang Satpam yakni Supriadi (34), Jufriadi (30), dan Kharuddin (40).

Sebelumnya, diberitakan tiga orang meninggal ditempat kejadian yakni Brigadir Haedir, Supriadi dan Jufriadi. Sedangkan Kharuddin sempat dilarikan di RSU Abunawas Kota Kendari, dan hanya beberapa menit kemudian korban meninggal dunia.

Saat ini empat jenazah tersebut masih dalam proses evakuasi oleh tim medis RS Bhayangkara, sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.

Wakapolda Sultra, Kombes Polisi Razali saat berada di RS Bhayangkara menyatakan rasa terkejut dan berduka atas peristiwa itu.

Istri korban anggota Brimob bernama Willy (24), yang juga anggota polisi dan bertugas di Polda Sultra nampak merasa terpukul dan tak bisa menutupi rasa sedih yang mendalam atas meninggalnya suami tercinta.

Rencananya salah satu korban anggota Brimob itu, setelah selesai dievakuasi di RS Bhayangkara, akan diserahkan kepada pihak keluarga untuk di bawah ke kampung halaman di Kota Baubau.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara