Denpasar, Aktual.com — Sebanyak 127 seniman dari 23 negara di belahan dunia akan mengadakan pameran bersama di Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar selama sepuluh hari, pada 24 Oktober – 2 November 2015 mendatang.

“Pameran Cat Air yang mengusung tema ‘Love Earth Through Art’ (Love@rth) itu digelar oleh International Watercolor Society (IWS) Indonesia,” demikian kata Kurator pameran tersebut, Efix Mulyadi, di Denpasar, Rabu (21/10).

Ia mengatakan, pameran bersama itu menyuguhkan 153 lukisan dan karya instalasi cat air yang terbuka untuk umum.

Pameran tersebut merupakan sebuah upaya menyuarakan keprihatinan akan masa depan bumi dan kemanusiaan. Menimbang perspektif nilai yang diperjuangkan, pameran kali ini juga dimaknai semacam ruwatan untuk turut membersihkan dunia dari sifat loba dan tamak yang terbukti melahirkan kejahatan lingkungan yang mengancam keberadaan bumi serta seisinya.

Menurut Efix Mulyadi, judul pameran mengacu pada dua kata kunci, yaitu ‘cinta’ dan ‘bumi’, serta penggunaan tanda baca ‘@’ secara ringkas bermaksud menyampaikan kepada publik gagasan di balik peristiwa tersebut.

“Tanda baca @ mengasosiasikan masa depan, yakni zona waktu yang didahului oleh era internet, digital, dan teknologi nano, mendorong perenungan perihal manusia hari-hari kini dan masa mendatang,” ujarnya.

Pesannya jelas kelangkaan cinta akan menghancurkan dunia seisinya, sebaliknya kehadiran cinta akan menyembuhkan.

Ke-127 seniman dari 23 negara itu antara lain dari Belarus, Bulgaria, Tiongkok, Estonia, Finland, Prancis, Hongkong, Belanda, India, Italia, Malaysia, Meksiko, Peru, Filipina, Rusia, Spanyol, Singapura, Thailand, Turki, Vietnam dan tuan rumah Indonesia.

Efix Mulyadi menjelaskan, karya-karya lukis cat air kali ini membawa kekhususan. Sifatnya yang khas antara lain transparan, sekali sabet, tanpa layer, sering memaksa orang lebih tekun untuk memperhatikan keunggulan tekniknya dibanding ketika menikmati teknik dan medium lain.

Sementara itu, kurator Eddy Soetriyono menambahkan, pameran cat air kali ini menghadirkan seni lukis cat air yang tidak lazim, namun penting, terutama di Indonesia.

Karya-karya yang dipamerkan terbukti mampu melampaui kelaziman pameran cat air selama ini yang selalu menonjolkan kehebatan teknis dan selalu dihubungkan dengan jenis lukisan bernada realistis.

International Watercolour Society (IWS) Indonesia adalah cabang regional Indonesia dari IWS-International Watercolour Society, sebuah organisasi cat air internasional yang berpusat di Turki yang didirikan pada tahun 2012.

Organisasi itu hingga kini beranggotakan 67 negara. IWS Indonesia kini beranggotakan 30 perupa cat air dan akan menerima anggota baru setiap tahun melalui seleksi.

IWS Indonesia bertujuan membentuk asosiasi yang dapat mewakili Indonesia dalam seni lukis cat air di tingkat internasional dan untuk menjalin persahabatan dengan seniman cat air di seluruh dunia dan masyarakat seni pada umumnya, demikian kata Eddy Soetriyono.

Artikel ini ditulis oleh: