Kyiv, Aktual.com – Hari pertama konferensi keamanan internasional yang digelar di Kota Munich Jerman yang dihadiri sekitar 60 pemimpin dunia, termasuk utusan Rusia, Ukraina, dan Amerika Serikat yang akan memulai proses perundingan damai. Namun mendadak sebuah pesawat nirawak menyerang reaktor nuklir di Kota Chernobyl Ukraina.

Akibat serangan drone yang terjadi pada Jumat dini hari (14/2) waktu setempat, menyebabkan kubah anti radiasi reaktor itu mengalami rusak berat. Bersyukur tidak ada korban jiwa atau korban luka akibat serangan itu. Apalagi reaktor itu sudah lama tidak digunakan sejak tahun 2000 lalu. Beberpa reaktor nuklir di Chernobyl juga sudah ditutup sejak terjadi bencana nuklir Chernobyl pada 1986 silam. Namun pasukan Rusia menduduki Rusia menduduki beberapa kawasan di sekitar pabrik dan reaktor Chernobyl selama lebih dari sebulan dalam upayanya merebut ibu kota Ukraina, Kyiv di awal invasi.

Dilansir dari Asia One, Kepala teknisi stasiun Chernobyl, Oleksandr Tytarchuk kepada wartawan mengatakan bahwa sebuah drone telah meledak di dalam dan merusak perisai radiasi, sebuah struktur yang dimaksudkan untuk mencegah radiasi menyebar ke luar. Tytarchuk juga mengatakan kalau kru darurat langsung bekerja ekstra untuk meminimalkan dampak dari insiden itu.

Ia juga mengatakan, drone menghantam perisai luar, menembusnya, jatuh ke dalam sistem dan meledak di dalam. ”Perisai yang seharusnya mencegah penyebaran zat radioaktif telah berhenti berfungsi sesuai dengan desain aslinya,” kata Tytarchuk. Ia menambahkan, jika ledakan itu terjadi 15-20 meter lebih jauh, maka hal itu akan langsung menghantam tempat perisai lama yang sudah berusia 40 tahun.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di saluran telegramnya mengatakan kalau drone atau pesawat nirawak Rusia telah menyerang penutup kubah anti radiasi di reaktor nuklir Chernobyl.
Meski begitu, Zelensky menambahkan bahwa tingkat radiasinya normal. Dikatakan Zelensky pula, kalau ”Putin jelas tidak mempersiapkan negosiasi (damai), namun ia bersiap untuk terus menipu dunia.”

Ukraina sendiri telah berulang kali memperingatkan sejak Rusia menginvasi bahwa serangan dan pertempuran di dekat pembangkit listrik tenaga nuklirnya yang besar berisiko memicu bencana potensial.
”Tadi malam, pesawat nirawak serang Rusia dengan hulu ledak berdaya ledak tinggi menyerang penutup yang melindungi dunia dari radiasi di unit daya ke-4 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl yang hancur,” kata Zelensky.

Dikatakan Zelensky juga, drone terbang pada ketinggian 85 meter, sehingga terlalu rendah untuk dideteksi oleh radar. Ia menambahkan, drone persis menghantam tempat kubah perisai radiasi, menyebabkan kebakaran yang kemudian dipadamkan. ”Menurut penilaian awal, kerusakan pada tempat perisai itu signifikan,” kata Zelensky.

Sedangkan Badan Energi Atom Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (IAEA-PBB) mengonfirmasi bahwa serangan pesawat nirawak atau drone merusak dinding luar kubah pelindung yang berisi sisa-sisa reaktor nuklir Chernobyl yang rusak di Ukraina, sehingga memicu kebakaran.

Namun IAEA mengatakan tingkat radiasi di dalam dan di luar gedung NSC tetap normal dan tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Namun Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi mengatakan insiden itu “sangat memprihatinkan,” dan mengatakan “menggarisbawahi risiko yang terus-menerus terhadap keselamatan nuklir selama konflik militer.”

Sementara itu, dilansir dari kantor berita Iran, Irna News, juru bicara Istana Kremlin di Moskow Rusia Dmitry Peskov membantah keterlibatan Rusia dalam serangan itu, dan mengatakan Rusia tidak melakukan penyerangan terhadap infrastruktur nuklir. Dia menyebut tudingan Ukraina sebagai sebuah provokasi.

Ditegaskan Peskov, pihaknya tidak melayani pertanyaan tentang serangan apa pun terhadap lokasi infrastruktur nuklir tersebut. ”Dengan klaim apapun, kasus ini adalah tidak sesuai dengan kenyataan. Militer Rusia tidak melakukan ini,” tegasnya.

Peskov mengatakan bahwa pasti akan ada orang-orang yang akan mengganggu perundingan damai.
”Tidak ada pembicaraan tentang serangan terhadap infrastruktur nuklir, fasilitas energi nuklir, klaim seperti itu tidak benar, militer kami tidak melakukan itu. Rezim Ukraina terus menyerang infrastruktur yang damai. Ada orang-orang yang menentang setiap upaya untuk memulai perundingan damai,” tambahnya,” pungkas Peskov.

(Indra Bonaparte)

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain