Jakarta, Aktual.com — Pasangan Saan Mustopa dan Iman Sumantri mendaftarkan diri sebagai calon bupati dan calon wakil bupati Karawang ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Karawang, Minggu.

Melalui siaran persnya menjelaskan bahwa pasangan Saan Mustopa dan Iman Sumantri mendatangi kantor KPUD Kabupaten Karawang, dengan menaiki sepeda.

Pasangan Saan Mustopa dan Iman Sumantri yang sama-sama mengenakan kemeja warna putih serra celana panjang warna krem itu berangkat dari kantor DPD Partai Golkar Kabupaten Karawang.

Pasangan ini diiringi ratusan pendukungnya yang sebagian besar juga menggunakan sepeda, sehingga terlihat iring-iringan sepeda yang sangat di sepanjang perjalanan menuju kantor KPUD setempat.

Mereka adalah anggota dari 90 komunitas peseda di Karawang dan sekitarnya yang selama ini menjadi binaan Saan Mustopa.

Saan Mustopa yang anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat ini bersama pasangannya, Iman Sumantri, diusung oleh Partai Golkar yang berkoalisi dengan Partai Gerindra, dan Partai Nasdem.

Pasangan Saan dan Iman, tiba di kantor KPUD Karawang disambut tarian daerah Karawang dan kalungan bunga.

Saan-Iman yang oleh pendukungnya diberi julukan “Sa’Iman”, kemudian diterima oleh para petugas dari KPUD setempat untuk pendaftaran calon kepala daerah.

Setelah berkas diperiksa, Ketua KPUD Karawang, Risza Affiat, menyatakan Saan-Iman telah memenuhi kelengkapan persyaratan bakal calon bupati dan wakil bupati Karawang.

Usai penddaftaran, Saan menyampaikan sambutannya di hadapan para pendukungnya.

“Saya siap membangun Karawang dan Insya Allah siap menang,” tegas Saan.

Saan menjelaskan dirinya dilahirkan, besar, dan sampai saat ini tinggal di Karawang.

Setiap hari Saan melihat kondisi Karawang yang terlihat kumuh.

“Kalau luarnya saja sudah kumuh, tidak mungkin di dalamnya baik. Sebagai putra daerah, saya terpanggil untuk memperbaiki Karawang,” katanya.

Saan mengaku, pilihan politik yang diambilnya untuk maju sebagai calon bupati itu memiliki risiko sangat besar yakni kehilangan berbagai hal.

Risiko besar itu, adalah harus mundur dari jabatannya sebagai anggota DPR RI serta risiko diberhentikan dari anggota Partai Demokrat, karena dirinya diusung oleh Partai Golkar.

“Bagi saya, mundur dari anggota dewan dan yang lain, itu adalah bukti pengorbanan saya untuk mewujudkan harapan masyarakat Karawang. Anggap saja ini pengorbanan ini jadi idealisme, semangat dan motivasi saya,” beber Saan.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid