Jakarta, Aktual.com – Pengamat ekonomi Agustinus Prasetyantoko menilai penetapan regulasi yang tepat, akan berperan penting dalam pengembangan perdagangan elektronik (e-commerce) di Indonesia.
“Menurut saya, e-commerce ini kan satu ekosistem ya dan yang paling penting saya kira regulasinya. Jadi bagaimana menjamin (usaha) startup-startup di bidang e-commerce itu,” ujar Prasetiantoko di sela-sela peluncuran buku Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (KAFEGAMA) berjudul “Menumbuhkan Ekonomi Kerakyatan, Memenangkan Masyarakat Ekonomi ASEAN di Jakarta, Jumat (7/10).
Rektor Unika Atma Jaya itu menuturkan, selain regulasi, perlakuan pajak juga dapat menjadi opsi upaya pemerintah mendorong semakin meningkatnya bisnis e-commerce di Tanah Air.
“Jadi mungkin untuk saat-saat tertentu, pajaknya itu dihilangkan untuk fase start up (awal jalankan bisnis),” katanya.
Ia menilai, negara tetangga Singapura, dapat menjadi referensi bagi Indonesia bagaimana mengembangkan e-commerce agar semakin menggeliat.
“Itu kan yang terjadi di Singapura. Jadi ada fasilitas pajak, pengurangan pajak bagi start-startup. Yang kedua adalah bantuan modal murah,” ujar Prasetyantoko.
Pemerintah sendiri kini disebut tengah merancang pemberian insentif perpajakan bagi investor dan perusahaan startup e-commerce.
Untuk investor, pemerintah berencana memberikan skema pengurangan pajak bagi investor lokal yang menanamkan modal pada perusahaan-perusahaan startup digital, termasuk sektor e-commerce.
Sedangkan untuk perusahaan startup e-commerce, pemerintah merancang skema untuk memberikan penundaan pajak sampai batas waktu tertentu.
Dalam waktu dekat, pemerintah rencananya akan mengeluarkan Paket Kebijakan Ekonomi Ke-14 yang akan fokus mengenai e-commerce.
“Tarif yang dikenakan harusnya lebih rendah karena ini masih industri yang baru, early adopter. Jadi, harapannya ‘tax’-nya (pajaknya) lebih sederhana,” ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yang juga Politisi Partai Golkar ini di sela-sela peluncuran buku Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (Kafegama) berjudul “Menumbuhkan Ekonomi Kerakyatan, Memenangkan Masyarakat Ekonomi ASEAN di Jakarta, Jumat (7/10).
ANT
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan