Menkeu Bambang Brodjonegoro (tengah) bersama Menteri BUMN Rini Soemarno (kanan) dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono memberikan keterangan terkait realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015 di Gedung kemkeu, Jakarta, Rabu (5/8). Realisasi pendapatan negara pada semester pertama mencapai Rp.771,4 triliun atau 43,8 persen sedangkan realisasi belanja negara mencapai Rp.913,5 triliun atau 46 persen dari pagu belanja negara. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/nz/15

Jakarta, Aktual.com — Relawan Jokowi yang tergabung dalam Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi mendesak Presiden Jokowi me-reshuffle dua menteri dari tim ekonomi.

“Menko Perekonomian, Menteri BUMN harus lepas. Menteri Keuangan antara iya dan tidak. Ekonomi tidak berjalan. BUMN berjalan tidak baik, dwelling time berjalan tidak baik,” ujar Ketua Umum Seknas Jokowi, Muhammad Yamin usai bertemu dengan bertemu dengan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sri Adiningsih dan Anggota, Sidarto Danusubroto di kantor Wantimpres, ditulis Kamis (6/8).

Lebih lanjut dikatakan dia, kinerja tim ekonomi Jokowi sangat buruk. Kepercayaan masyarakat hanya tertuju pada Jokowi namun tidak pada kabinetnya. Hal tersebut berdasarkan penilaian masyarakat serta hasil survei yang dilakukan sejumlah lembaga survei.

“Trust-nya hanya pada Jokowi, kabinetnya tidak,” tutur Yamin.

Lemahnya sektor ekonomi, kata Yamin, dapat dilihat dari tiga hal mendasar, antara lain kebijakan, orang-orang atau pelaku di dalamnya, dalam hal ini menteri terkait, dan program-programnya.

Dan ketiganya, lanjut Yamin, tidak ada yang bisa diharapkan lagi. “Tidak sesuai dengan visi dan misi Jokowi, sehingga harus dilakukan reshuffle,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh: