Keterangan Pers Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Roma, Italia, Sabtu (30/10/2021). ANTARA/HO- Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr.

Phnom Penh, Aktual.com – Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi menggelar pertemuan dengan Kepala Polisi Kamboja, Jenderal Neth Savouen, di Mabes Kepolisian Kamboja, Phnom Penh, Selasa (2/8).

Dalam pertemuan ini, Menlu tekankan pentingnya kerja sama upaya mencegah kasus perdagangan manusia.

“Kerja sama pencegahan perdagangan manusia harus diperkuat antara Indonesia dan Kamboja,” ungkap Menlu RI dalam keterangan resminya.

Pertemuan dilakukan setelah 62 WNI korban penipuan dan perdagangan manusia berhasil dikeluarkan dengan selamat akhir pekan lalu.

Para WNI berhasil dikeluarkan dari perusahaan penipuan online berkedok investasi palsu di Sihanoukville.

Menlu menyebut, terdapat empat hal yang memerlukan kerja sama dengan pihak Kepolisian Kamboja.

“Pertama, menangani 62 WNI yang sudah keluar, menangani yang masih tersisa, kerja sama penegakan hukum. Serta kerja sama dalam mengambil langkah pencegahan agar kasus serupa tidak terulang lagi,” paparnya.

Menanggapi permintaan Menlu RI tersebut, Kepala Kepolisian Kamboja, sampaikan komitmen penuh untuk memberikan kerja samanya.

Disepakati, tim teknis kepolisian antara kedua negara langsung akan melakukan pertemuan.

Antara lain membahas kerja sama investigasi bersama, bantuan hukum timbal balik, penunjukkan orang yang dapat dihubungi.

Hal itu dimaksudkan guna mempercepat penanganan jika kasus serupa muncul kembali. Serta membuat MoU (nota kesepahaman) kerja sama antara polisi untuk penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Diketahui, pada 2021 Kedutaan Besar RI (KBRI) Phnom Penh telah berhasil menangani dan memulangkan 119 WNI korban investasi palsu.

Pada 2022, kasus semakin meningkat, dengan hingga Juli 2022, tercatat terdapat 298 WNI menjadi korban. Baru 133 di antaranya berhasil dipulangkan.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid