Jakarta, Aktual.com – Ribuan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Buruh (FSB) di Indonesia, menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (7/10).
Aksi unjuk rasa yang bertepatan dengan hari kerja layak sedunia (World Day of Decent Work) ini, mempermasalahkan tingginya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi September 2015 yang telah mencapai 26.000 orang diseluruh Indonesia.
“Angka ini diperkirakan masih terus bertambah hingga akhir 2015, sedikitnya 30.000 orang yang akan terkena PHK menyusul kelesuan ekonomi akibat melemahnya rupiah terhadap dollar AS,” kata Wati Anwar, salah satu koordinator FSB, di depan Istana Negara.
Dicontohkan Wati, beberapa perusahaan di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pun telah memulai melakukan PHK dan penjualan perusahaan yang berpotensi menciptakan pengangguran dalam skala besar.
“Seperti di Cikarang, perusahan Toshiba yang akan menjual pabrik mesin cucinya dengan potensi ratusan buruh terancam PHK,” ungkapnya
Unjuk rasa yang diikuti 11 serikat buruh ini didominasi buruh perempuan, dari pantauan aktual.com di lapangan, bahkan ada seorang buruh perempuan yang sedang hamil rela mengikuti aksi perayaan hari kerja layak sedunia. Akibat aksi unjukrasa ini arus lalu lintas di Jalan Merdeka Utara menjadi sedikit tersendat.
Artikel ini ditulis oleh: