Eggi Sudjana. (ilustrasi/aktual.com)
Eggi Sudjana. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Pencopotan Rizal Ramli dari posisi Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya sangat disayangkan banyak publik. Pasalnya, langkah tersebut sama saja dengan memupus harapan rakyat.

Padahal Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri menginginkan poros maritim dalam mengembangkan perekonomian nasionalnya. Mestinya pos itu tetap diduduki Rizal Ramli, bukan diganti dengan Luhut Binsar Panjaitan.

Demikian disebutkan oleh aktivis Muslim Nasional, Eggi Sudjana seusai diskusi di Jakarta, Minggu kepada Aktual.com, ditulis Senin (1/8).

“Padahal kehadiran Rizal Ramli di Kabinet Jokowi itu, suka tidak suka Rizal telah membawa aspirasi rakyat dan rakyat senang dengan sepak terjang Menteri Rizal,” ujar Eggi.

Untuk itu, dirinya menyayangkan sikap Jokowi mencopot Rizal tersebut. Selama ini sosok Rizal bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga membawa angin segar. Keberaniannya menjaga kedaulatan kelautan Indonesia patut dibanggakan.

“Tapi ini (menteri RR) malah dicopot. Ini sebuah warning bagi perekonomian nasional. Apalagi di pos Menteri Keuangan ada Sri Mulyani,” jelas Eggi.

Sudah dipastikan, kata dia, perekonomian nasional akan kembali berkiblat ke Amerika Serikat yang selama ini berkiblat ke China.

“Dari China sentris akan berubah menjadi AS sentris. Ini jelas warning bagi kita. Dan juga harapan rakyat terhadap ekonomi yang lebih baik telah pupus dengan pencopotan Rizal Ramli,” tandas dia.

Bahkan yang paling disayangkan, sebut Eggi, Rizal yang sudah memutuskan terkait proyek reklamasi Teluk Jakarta yang digarap oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk dihentikan pembangunanya seolah tidak ada artinya lagi.

“Proyek reklamasi yang sudah dimoratorium Rizal saat jadi Menko, pasti akan diteruskan lagi. Saya yakin. Ini akan jadi sumber konflik,” ingat dia.

Bagi Eggi, kebijakan Jokowi ini bahian dari menciptakan teori konflik di masyarakat. “Bisa saja akan terjadi konflik horizontal. Antara masyarakat dan masyarakat, terutama masyarakat DKI,” pungkas dia. (Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka