Ekonon Senior, Rizal Ramli saat diskusi dengan tema “Indonesia Perlu Pemimpin Optimis yang Bawa Perubahan” di gelar di Tebet, Jakarta Selatan, Senin ( 25/2/2019). Rizal mengungkapkan bahwa penurunan angka kemiskinan di era Jokowi – JK menunjukan paling rendah dari era kepemimpinan semua presiden sebelumnya sejak reformasi. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, aktual.com – Ekonom senior Rizal Ramli, sebut pemerintah Presiden Joko Widodo dan tokoh-tokoh di belakangnya dipengaruhi pemerintah China dalam sektor ekonomi. Sehingga, jika Jokowi menang dalam Pilpres 2019 ini, Tiongkok akan menguasai Indonesia

“Bila Jokowi menang dalam pemilihan presiden mendatang, China akan semakin dalam menguasai Indoneaia,” ujar Rizal di kediamannya, di Jakarta Selatan, ditulis Minggu (17/3).

Rizal menceritakan sedikit pengalamannya saat menjabat sebagai Menko Maritim dan Sumber Daya pada kurun 2015-2016.

Di masa itu, Kementerian yang dipimpin Rizal memberikan nama baru untuk perairan Indonesia di sebelah utara Pulau Natuna, Kepulauan Riau.

“Laut Natuna Utara dimasukkan dalam peta baru NKRI, karena wilayah perairan itu sudah sah menjadi milik kita setelah dicapai kesepakatan dengan negara-negara tetangga,” cerita Rizal.

Tapi, sambung dia, saat itu ada anggota Kabinet yang keberatan, karena mempertimbangkan keberatan China. Tidak hanya keberatan, anggota kabinet ini juga mengusulkan agar China diberi hak perikanan khusus di perairan itu.

Nama Laut Natuna Utara akhirnya tetap digunakan dalam peta baru NKRI.

Kini setelah berada di luar Kabinet, Rizal melihat kelompok yang memiliki hubungan dekat dengan China begitu dominan.

“Kita harus hati-hati dengan strategi loan to own China. Di beberapa negara mereka membantu proyek-proyek yang sudah pasti tidak untung. Setelah itu mereka akan memilikinya,” kata Rizal lagi.

Di sisi lain, Rizal juga tidak setuju dengan konsepsi Indo Pacifik yang menurutnya mengekspresikan kepentingan Amerika Serikat di kawasan.

Menurutnya, di masa depan Indonesia harus menyusun konsepsi baru yang memungkinkan Indonesia merebut kembali posisi sebagai pemain kunci di kawasan.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Zaenal Arifin