Paris, Aktual.com – Presiden Iran Hassan Rouhani, Kamis (12/11) WIB, mengatakan penyelesaian konflik Suriah harus difokuskan pada perlunya pemerintahan yang kuat di Damaskus dan bukan hanya tentang nasib Presiden Bashar al-Assad.

“Ini bukan soal siapa, tetapi soal keamanan dan stabilitas negara,” kata Presiden Rouhani dalam wawancara dengan salah satu stasiun televisi Prancis, meskipun ia tidak menyebut langsung nama Assad, seperti dikutip dari AFP.

“Kita semua harus berupaya memberantas terorisme di Suriah dan memastikan kembalinya kedamaian dan stabilitas,” katanya dalam wawancara yang juga disiarkan di radio 1 Eropa itu.

Terkait siapa yang harus memerintah negara tersebut, kata dia, itu sepenuhnya tergantung masyarakat Suriah.

“Mereka lah yang harus memutuskan siapa pemimpin mereka,” tutur Rouhani.

Iran adalah sekutu regional Suriah yang memberikan bantuan keuangan dan militer, termasuk para penasihat militer.

Komentar Rouhani tersebut diberikan menjelang babak baru pertemuan internasional tentang Suriah di Wina, Sabtu (14/11) mendatang.

Dalam pertemuan tersebut, sekitar 20 negara dan lembaga internasional akan mencoba menyepakati peta jalan perdamaian termasuk gencatan senjata antara pasukan Assad dan beberapa kelompok oposisi.

Upaya-upaya diplomatis untuk menyelesaikan konflik lebih dari empat tahun di Suriah telah dilangsungkan sejak Rusia melancarkan serangan udara ke Suriah pada akhir September.

Berbagai usaha sebelumnya untuk mengakhiri konflik yang telah menewaskan lebih dari 250 ribu orang dan memaksa jutaan orang mengungsi dari tempat tinggalnya, masih tersandung nasib Assad, yang dipaksa pergi oleh oposisi dan pemerintah Barat.

Namun, rezim yang bersekutu dengan Rusia dan Iran dalam melancarkan serangan udara intensif selama berminggu-minggu terhadap pemberontak Suriah itu menolak tekanan Barat dan Arab Saudi yang memaksa Assad turun dari kekuasaan.

“Negara mana yang berhasil memerangi terorisme tanpa kekuatan penuh negaranya sendiri? Prioritas pertama yang harus kita lakukan di Suriah adalah memberantas terorisme. Kita harus menciptakan keamanan agar para pengungsi Suriah bisa pulang ke rumah,” ujar Rouhani.

Wawancara dengan Rouhani dilakukan menjelang kunjungan pertamanya ke Prancis sebagai presiden, dimana dirinya dijadwalkan bertemu Presiden Prancis Francois Hollande pada Selasa mendatang.

Artikel ini ditulis oleh: