Seorang anak berjalan di kawasan Rumah Susun (Rusun) Pinus Elok, Jakarta Timur, Jakarta, Sabtu (23/1). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun 20.188 unit rumah susun sewa sederhana (rusunawa) di sejumlah lokasi guna menampung warga yang direlokasi karena program pencegahan bencana banjir. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/kye/16

Jakarta, Aktual.com – Lurah Penjaringan Suranta mengaku masih kekurangan rumah susun untuk menampung warga korban gusuran Pasar Ikan yang saat ini masih bertahan tinggal di perahu.

Dituturkan dia, ada 15 perahu yang ditinggali keluarga korban gusuran. Sedangkan rusun yang tersedia baru 10 unit di Rusun Kapuk. “Berarti masih kurang lima unit lagi,” kata dia, di Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (20/4).

Untuk pemilihan lokasi Rusun Kapuk, ujar dia, dikarenakan banyak warga yang tidak ingin tinggal jauh dari laut. “Tadinya di Rusun Marunda, tapi mereka bilang jauh dan butuh banyak bensin untuk sekali melaut. Makanya ini saya usahakan dapat di Rusun Kapuk,” ucap dia.

Sehari sebelum penggusuran di tanggal 11 April lalu, tercatat baru 300 KK yang mendaftar untuk dipindah ke rusun. Padahal total warga di RW 04 ada 1.728 KK.

Saat itu, Kasi Sarana dan Prasana Umum serta Lingkungan Hidup, Yuli Anto mengatakan tinggal Rusun Rawabebek saja yang masih tersisa 70 unit. “Selebihnya sudah penuh,” ucap dia, kepada Aktual.com di posko tiga pilar, Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, (10/4).

Rusun Marunda, ujar Yuli sudah penuh. Sedangkan Rusun Rawa Bebek sudah hampir penuh. Rinciannya hingga 9 April lalu:

-88 KK di Rusun Marunda
-184 KK di Rusun Rawa Bebek
-8 KK di Rusun Kapuk Muara
-3 KK di Rusun Tipar Cakung
-3 KK di Rusun Tipar Cakung Barat.

Artikel ini ditulis oleh: