Karyawan memperlihatkan uang pecahan dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (4/9/2018). Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS melemah menjadi Rp14.940 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Indonesia punya sejarah pahit mengenai krisis moneter, yaitu yang terjadi 20 tahun silam, tepatnya pada 1998. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Tekanan dollar Amerika Serikat (AS) terhadap nilai tukar rupiah hari ini masih berlanjut dengan menembus angka Rp 14.965 per dollar. Hal ini tentu berdampak pada lonjakan barga kebutuhan pokok.

Menurut Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto, pemerintah harus menyiapkan sejumlah langkah antisipasi penyelamatan rupiah. Misalnya dengan membatasi impor untuk menghindari defisit neraca perdagangan.

“Artinta dengan harga dollar yang naik, impor akan menggerus devisa kita. Sehingga kita berharap kalau pangan yang tidak perlu sekali diimpor mendingan jangan diimpor,” ujar Setyo, Kamis (6/9).

Namun, lanjut dia, apabila terdapat komoditas yang tidak mencukupi kebutuhan nasional maka diperlukan impor melalui pengawasan ketat. “Tapi kalau di dalam negeri kurang kan harus diimpor juga,” sambung Setyo.

Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Pangan ini mengaku ada sejumlah komoditas barang dagang yang mendapat perhatian khusus di tengah meroketnya harga dollar.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid