Moskow, Aktual.com – Moskow memberikan sanksi ekonomi kepada Turki sebagai langkah pembalasan terbaru atas ditembak jatuhnya sebuah pesawat tempur Rusia, saat pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan dirinya bersedih atas kejadian yang menimpa pesawat tersebut.

Dengan tidak adanya tanda-tanda peredaan ketegangan, Kremlin mengeluarkan sebuah pernyataan yang ditandatangani oleh Presiden Vladimir Putin yang menyatakan pemberhentian penerbangan diantara kedua negara, pelarangan bisnis-bisnis Rusia yang mempekerjakan karyawan asal Turki yang baru dan pelarangan impor beberapa produk Turki.

Pernyatan tersebut, yang dikutip dari AFP, Minggu (29/11), juga meminta agen perjalanan Rusia untuk menahan diri menjual perjalanan ke Turki, yang biasanya menjadi destinasi wisata utama para turis Rusia.

Langkah tersebut akan diberlakukan dari 1 Januari 2016 mendatang dan daftar produk-produk asal Turki yang dilarang atau dibatasi peredarannya di Rusia masih belum dipublikasikan.

Pengumuman Kremlin tersebut dikeluarkan beberapa jam setelah Erdogan memberikan komentar damai atas penjatuhan pesawat tersebut yang mengatakan insiden pada Selasa (24/11) silam seharusnya tak pernah terjadi.

Turki mengklaim pesawat tempur SU-24 tersebut terbang di wilayah udaranya dan mengabaikan peringatan untuk memindahkan jalur penerbangannya, namun Rusia bersikeras menyatakan pesawat tersebut tidak keluar dari batas negara Suriah.

Insiden tersebut diperkirakan menjadi penembakan pesawat Rusia pertama yang dilakukan oleh negara anggota NATO dalam lebih dari setengah abad.

Artikel ini ditulis oleh: