Ilustrasi (Pixabay/Kjerstin_Michaela)
Ilustrasi (Pixabay/Kjerstin_Michaela)

Jakarta, aktual.com – Dokter spesialis kulit dan kelamin, Dr. dr. Fitria Agustina Sp.KK FINSDV FAADV, mengingatkan bahwa kesalahan dalam memakai produk perawatan kulit, terutama yang memiliki sifat lebih iritatif, dapat merusak pertahanan kulit atau yang sering disebut “skin barrier.”

“Kandungan skincare yang lebih iritatif, bahkan sabun yang tidak baik saja, bisa mengganggu atau merusak skin barrier,” ungkap dokter spesialis dermatologi dan venereologi lulusan Universitas Indonesia tersebut dalam sebuah diskusi kesehatan kulit bersama La Roche Posay di Jakarta, Sabtu (5/8/2023).

Dr. Fitria menjelaskan bahwa skin barrier terdiri dari lima komponen, yaitu microbial barrier, yang berperan menjaga kesehatan kulit dengan sel microbial, lalu ada physical barrier, imunological barrier yang melibatkan fungsi pertahanan tubuh pada kulit, chemical barrier, dan neuro sensori barrier yang memberikan peringatan pada kulit terhadap suatu penyakit.

Dengan kelima komponen pertahanan kulit ini terjaga dengan baik, kulit akan tetap sehat dan tahan terhadap risiko kerusakan kulit.

Namun, skin barrier bisa rusak jika produk perawatan kulit yang digunakan tidak sesuai dengan kondisi kulit. Misalnya, penggunaan sabun dengan antiseptik tinggi yang dapat membunuh sel mikrobiom atau krim dengan kandungan tertentu yang digunakan secara berlebihan.

“Benar menggunakan salicylic acid saat berjerawat, tapi jika digunakan berlebihan dan dikombinasi dengan produk yang mengandung AHA serta ditambah retinol, kulit dapat mengalami over exfoliate, yang menyebabkan kerusakan pada skin barrier,” lanjut Dr. Fitria.

Dokter Fitria menyarankan untuk perawatan kulit saat cuaca panas dan polusi dengan mematuhi tiga dasar perawatan kulit, yaitu menggunakan sabun cuci muka sesuai dengan kondisi kulit, mengaplikasikan pelembab yang disarankan untuk setiap jenis kulit, dan menggunakan tabir surya.

Selain perawatan kulit dari luar, Dr. Fitria juga menegaskan bahwa kulit harus dirawat dari dalam, melalui konsumsi makanan bergizi, hidrasi yang cukup, dan menjalani pola hidup yang sehat.

“Pola hidup, istirahat, olahraga, dan kebiasaan buruk seperti minum alkohol, begadang, atau merokok juga harus dihindari agar kulit mendapatkan hasil yang baik,” jelasnya.

Dr. Fitria menyarankan untuk memenuhi asupan gizi yang seimbang dengan kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Hindari diet yang berlebihan, kenali jenis kulit terutama jika memiliki masalah kulit secara turun-temurun, dan kelola emosi dengan baik karena emosi juga dapat memengaruhi kesehatan kulit.

Artikel ini ditulis oleh: