Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berjalan bersama Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sebelum melakukan pertemuan tertutup di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (30/7). Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari komunikasi politik yang dibangun kedua partai untuk Pilpres 2019. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku terus mengikuti dan mencermati terjadinya bencana alam di Sumatera. Perhatiannya tertuju pada tingkat keparahan bencana tersebut, termasuk jumlah korban jiwa serta kerusakan infrastruktur dan fasilitas publik, sekaligus langkah-langkah yang dilaksanakan pemerintah, baik pusat maupun daerah.

“Saya juga mendengarkan komentar dan percakapan publik menyangkut bencana yang skalanya besar tersebut, termasuk komentar-komentar yang kritis. Melalui media ini, saya ingin menyampaikan pandangan pribadi saya terkait bencana Sumatera dan langkah-langkah penanganannya,” kata SBY melalui akun X @SBYudhoyono, dikutip Kamis (25/12/2025).

Menurutnya, penanganan bencana merupakan proses yang kompleks dan tidak segampang yang dibayangkan, terutama pada fase tanggap darurat yang biasanya diwarnai kelumpuhan di berbagai sektor. Penanganan bencana, termasuk rehabilitasi dan rekonstruksi, memerlukan waktu serta sumber daya yang memadai, termasuk dukungan finansial.

“Juga diperlukan kebijakan dan master plan yang utuh, serta pelaksanaan yang efektif. Semua ini saya dapatkan dari pengalaman pemerintahan yang saya pimpin dulu dalam mengatasi bencana tsunami di Aceh dan Nias, gempa bumi di Yogyakarta dan Padang, serta sejumlah bencana alam berskala besar lainnya,” ujarnya.

SBY menjelaskan, komando dan pengendalian harus berjalan efektif, dan idealnya Presiden memimpin langsung melalui manajemen krisis yang solid. Namun, cara dan gaya kepemimpinan setiap kepala pemerintahan tidak selalu sama.

“Misalnya, apa yang dilakukan oleh Presiden Prabowo saat ini bisa tidak sama dengan yang saya lakukan dulu. Hal ini disebabkan oleh perbedaan situasi dan konteks bencana, perbedaan jenis bencana serta besaran kerusakan yang ditimbulkan, juga perbedaan gaya kepemimpinan. Saya tahu Presiden Prabowo dengan serius terjun ke lapangan dan memberikan atensi penuh. Saya juga mengetahui Presiden Prabowo telah mengambil sejumlah kebijakan untuk membangun kembali provinsi-provinsi di Sumatera yang mengalami bencana alam,” paparnya.

Saat ini, kata SBY, perhatian publik tertuju pada proses rehabilitasi dan rekonstruksi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat agar daerah-daerah tersebut dapat pulih, bahkan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Keberhasilan rehabilitasi dan rekonstruksi, menurutnya, ditentukan oleh konsep yang matang, organisasi dan kepemimpinan lapangan yang efektif, serta implementasi rencana yang berjalan dengan baik. Selain itu, akuntabilitas penggunaan anggaran negara juga harus dijaga.

“Demikian pendapat saya. Mari kita dukung langkah-langkah pemerintah untuk membangun kembali Sumatera pascabencana dan memastikan saudara-saudara kita yang terkena musibah memiliki masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka Permadhi