Denpasar, Aktual.com — Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar menyelenggarakan lomba “Scrapping Book” di kawasan pedestrian Jalan Kamboja, Kereneng, Kecamatan Denpasar Timur.

Kepala Seksi Bina Usaha Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar, Laxmy Saraswati di Denpasar, Jumat (4/12) mengatakan, bahwa kegiatan lomba tersebut diikuti dari siswa tingkat SD, SMP dan SMA/SMK.

“Kegiatan tersebut bagian dari ‘Denpasar Book Fair’ yang di buka Penjabat Wali Kota Denpasar Anak Agung Gede Geriya,” katanya.

Ia mengatakan perlombaan kreativitas baru yang dikenal dengan Scrapping Book para siswa ini tampak telaten membubuhkan kreativitasnya membentuk sebuah informasi yang mengajak masyarakat untuk hemat terhadap penggunaan air.

“Kali ini tema yang diangkat adalah ‘Air sebagai Sumber Kehidupan’. Lewat tangan terampil siswa membentuk sebuah media tiga dimensi yang dibubuhi informasi-informasi ajakan kepada warga masyarakat,” ujarnya.

Dikatakan ia, sebelumnya siswa sekolah mengenal dengan majalah dinding (Mading), namun saat ini Pemkot Denpasar mencoba mengajak siswa sekolah berkreasi dengan “scrapping book” membuat bentuk tiga dimensi dengan menggabungkan foto dan memberikan informasi penting terkait dengan tema yang diangkat.

“Tahun ini kami mengajak siswa untuk berkreasi dengan tema pemanfaatan air dalam kehidupan,” ujar Laxmi.

Ia menjelaskan “Scrapping Book” berasal dari kata “scrap” yang berarti barang sisa dengan definisi sebagai seni menempel foto atau gambar dimedia kertas dan menghiasnya hingga menjadi kreatif.

Pada awalnya “Scrapping Book” ini mulai dikembangkan di Jawa Timur, dan Pemkot Denpasar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan mencoba membawa kreativitas ini kepada siswa sekolah di Kota Denpasar yang tahun ini telah mampu memunculkan kreativitas-kreativitas baru “scrapping book”.

Seorang siswa SMPN 3 Denpasar, Ayu Dewi yang ikut dalam perlombaan ini mengaku sangat tertantang dalam lomba “Scrapping Book”.

Ia bersama kelompoknya sebanyak enam orang telah mempersiapkan berbagai keperluan dalam membuat “Scrapping Book” dengan tema air sebagai sumber kehidupan.

“Kami menggunakan bahan-baan daur ulang, seperti kain perca, kotak minuman, dan kertas bekas,” ucapnya.

Dari bahan-bahan ini, Ayu Dewi bersama teman-temannya mengaku akan membentuk sebuah tebing air yang mengalir dari atas menghidupi sebuah perkampungan warga.

“Jadi dari karya kami ingin mengajak masyarakat untuk memanfaatkan air sebaik-baiknya, air habis akan berdampak pada kehidupan manusia ke depannya,” kata ia menutup pembicaraan.

Artikel ini ditulis oleh: