Petani memisahkan butiran padi usai panen di cibarusah, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (29/8). Musim kemarau panjang menjadi duka bagi sejumlah petani Jawa Barat. Hasil panen padi tahun ini anjlok. Tak hanya itu, pasokan air tambahan di wilayah tersebut sulit didapat, karena sumber mata air sangat minim. Sejak kemarau melanda beberapa bulan lalu, padi yang dihasilkan dua kuintal dari sepuluh petak sawah. Padahal di musim penghujan, sawah yang digarap bisa menghasilkan sembilan kuintal padi. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com —  Dinas Pertanian Sulawesi Tenggara melibatkan 866 anggota TNI untuk meningkatkan produksi pangan, terutama beras, kedelai dan jagung di daerah itu.

“Anggota TNI yang kita libatkan dalam upaya khusus meningkat produksi pangan itu adalah para Babinsa yang bertugas di desa-desa di Sultra,” kata Kepala Distan Sultra, Muhammad Nasir di Kendari, Selasa (27/10).

Menurut dia, selain melibatkan anggota TNI, dalam upaya khusus meningkatkan produksi pangan, Distan Sultra juga menerjunkan sebanyak 1.960 tenaga penyeluh di sejumlah sentra produksi padi.

Para tenaga penyuluh pertanian tersebut kata dia, bersama-sama anggota TNI mendampingi para petani dalam mengolah lahan pertanian sesuai dengan anjuran Distan Sultra.

“Dengan pengolahan lahan persawahan sesuai anjuran, maka produksi padi para petani Sultra yang tersebar di sejumlah kabupaten dan kota mencapai 657.000 ton gabah kering giling,” katanya.

Dengan produksi padi sebanyak itu katanya, menjadikan Sultra mengalami surplus beras sebanyak 135.000 ton.

“Kelebihan produksi beras itu, sebagian besar telah diserap oleh Bulog Sultra dan sebagian dipasarkan di sejumlah pasar tradisional di sejumlah kabupaten dan kota se-Sultra,” katanya.

Menurut dia, produksi padi sebanyak 657.000 gabah kering giling tersebut merupakan hasil panen padi pada areal sawah seluas 121.000 lebih.

“Tahun depan kita akan mencetak sawah baru seluas 12.000 hektar, sehingga luas areal sawah di Sultra bisa mencapai 133.000 hektar lebih,” katanya.

 

 

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka