Jakarta, Aktual.com — Iblis adalah makhluk yang sangat menyesatkan, dimana tugas utamanya mengajak manusia dan Jin (Hamba Allah) ke jalan yang dibenci oleh Allah SWT, Tuhan Semesta Alam. Berbagai tipu daya dari Iblis dan Setan akan mengajak manusia ke arah yang sesat yaitu Neraka di Akhirat nanti.
Bagi seorang Muslim dalam menghindari tipu daya Iblis yaitu dengan menjalankan perintah dan menjauhi berbagai larangan Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Syeikh Ibnu Muflih al-Maqdisi, seorang Ulama Fiqih mengisahkan, bahwa manusia digoda oleh bala tentara setan setiap harinya. Makhluk Durhaka dan dilaknat itu membawa 70 anak buah yang menggelayuti tangan, kaki, mata, telinga dan seluruh anggota tubuh.
Namun demikian, menurut Ulama bergelar “Matahari Agama” ini ada satu amalan yang akan membuat puluhan setan tersebut menjauh seketika dari manusia. Amalan sederhana tersebut yakni, sedekah yang akan menjauhi Muslim dari godaan serta rayuan Iblis.
Rasulullah SAW bersabda dalam Hadisnya, “Tidaklah seseorang mengeluarkan sedikit dari sedekah hingga keluarlah 70 setan dari kedua rahangnya.” (HR. Ahmad (al-Musnad; 23012), al-Hâkim (al-Mustadrak; 1521), al-Baihaqi (Syu’abul Iman; 3474), dishahîhkan oleh Al-Albani dalam Shahîh al-Jami’ (5814)).
Agama Islam mengajarkan umatnya untuk sering melakukan infak, zakat, dan sedekah walaupun hanya dengan sebiji kurma. Lantaran, selain bermanfaat bagi orang yang diberi sedekah, dengan berbagi dengan sesama juga berguna bagi orang yang mengerjakannya.
Bahkan di dalam Hadis banyak disebutkan bahwa jika kita punya harapan untuk mencapai hajat tertentu, Muslim diperintahkan memulainya dengan sedekah.
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) menuturkan, bahwa Allah SWT berfirman, “Segala sesuatu Aku wakilkan pada orang selain-Ku untuk menggenggamnya kecuali sedekah, Aku sendiri dengan tangan-Ku yang mengambilnya, sekalipun seseorang bersedekah dengan satu biji korma atau sebelah biji korma. Kemudian Aku menambahkan baginya sebagaimana ia menambahkan sebelum meninggalkan. Kemudian saat ia datang pada hari Kiamat ia mendapat pahala seperti pahala perang Uhud bahkan lebih besar dari pahala perang Uhud.” (Al-Wasail 6: 265, Hadis ke-7).
Artikel ini ditulis oleh: