Jakarta, Aktual.com – Rasulullah SAW telah memberikan banyak sekali ilmu-ilmu yang sampai sekarang masih bisa kita rasakan. Karena Rasulullah SAW tidak mewariskan harta atau kekuasaan kepada umat-umatnya melainkan yang diwariskan hanya Ilmu saja.

Ilmu-ilmu yang masih bisa kita rasakan belakangan ini tidak lain berkat adanya sosok para ulama yang tidak pernah lelah belajar, mengajar dan juga berdakwah. Sebab merekalah warisan yang masih nyata terlihat hingga sekarang ini.

Salah satu ulama yang selalu menyebarkan ilmu yaitu Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, beliau memiliki nama lengkap Syihabuddin Ahmad bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Hajar as-Salmunti al-Haitami. Lahir Mahallah Abi Haitam, Mesir bulan Rajab tahun 909 H, dan wafat di Mekkah bulan Rajab 973 H.

Ayahnya wafat ketika ia masih kecil, kemudian ia diasuh ole Imam Syamsuddin bin Abi al-Hamayil dan Syamsuddin asy-Syinawi.

Kemudian Syamsuddin asy-Syinawi memindahkannnya dari Mahallah Abi al-Haitam ke Maqam Ahmad al-Badawi dan mulailah ia mempelajari dasar-dasar ilmu kemudian pada tahun 924 H ia dipindahkan ke Masjid Al-Azhar, belajar dengan ulama-ulama Mesir, dan ia telah menghafal al-Qur’an di waktu kecil.

Guru-gurunya mengizinkan ia untuk berfatwa dan mengajar dan pada waktu itu usianya masih belum mencapai 20 tahun, ia menguasai berbagai ilmu antara lain tafsir, hadits, ilmu kalam, fikir, ushul fiqih, ilmu waris, ilmu hisab, nahwu, sharaf, ilmu ma’ani, ilmu bayan, ilmu manthiq dan tasawuf. Ia pergi ke Mekkah pada akhir tahun 933 H, kemudian haji dan tinggal disana, setelah itu ia kembali ke Mesir, dan berhaji bersama keluarganya di akhir tahun 937 H, kemudian berhaji lagi pada tahun 940 H kemudian tinggal disana untuk mengajar, berfatwa dan menulis karya tulisnya.

Banyak sekali kitab-kitab yang beliau karang antara lain:

1. Syarh al-Misykat
2. Syarh al-Minhaj yang bernama Tuhfatu al-Muhtaj bi Syarhi al-Minhaj
3. Syarh atas kitab al-Irsyad
4. Syarh al-Hamziyyah al-Bushiriyyah
5. Ash-Shawa’iq al-Muhriqah ‘ala Ahli ar-Rafdhi wa adh-Dhalali wa az-Zanadiqah
6. Kaffu ar-Ri’a` ‘an Muharramat al-Lahwi wa as-Sima
7. Az-Zawajir ‘an Iqtirafi al-Kaba`ir

Beliau bisa seperti ini sudah pasti karena didikan guru-guru yang ikhlas dan penuh perhatian kepadanya. Beliau memiliki guru yang sangat banyak antara lain:

1. Zakaria al-Anshari
2. Syaikh Abdul Haq as-Sanbathi
3. Asy-Syams al-Masyhadi
4. Asy-Syams as-Samhudi
5. Al-Amin al-Gumari
6. Syihabuddin ar-Ramli
7. Ath-Thablawi
8. Abu al-Hasan al-Bakri
9. Syamsuddi al-Laqqani adh-Dhairwathi
10. Asy-Syihab bin an-Najjar al-Hanbali
11. Asy-Syihab bin ash-Sha`igh

(Rizky Zulkarnain)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nusantara Network