Jakarta, Aktual.com — Sejarawan JJ Rizal mengkritisi pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), lantaran menuding nenek moyang bodoh karena tinggal di pinggir sungai.
“Ahok itu terlalu sembarangan ngomong, nenek moyang kita enggak pernah tinggal di tepian sungai,” ujarnya kepada Aktual.com di bilangan Jagakarsa, Sabtu (21/5) malam.
Alumnus Universitas Indonesia (UI) ini menyatakan demikian, karena menurutnya sungai merupakan saudara kembar Jakarta. Hal tersebut tercermin dari adanya 13 aliran sungai di ibu kota.
Tak hanya itu, peradaban di Jakarta bangkit dari bantaran sungai, menyusul banyaknya penemuan-penemuan arkeologi di era Gubernur Ali Sadikini pada 1966/1977.
“Itu situsnya (ditemukan) di sepanjang aliran sungai. Misal, Situ Buni dan Situ Condet,” beber Rizal.
“Bahkan, kerajaan Sunda Kelapa itu juga tumbuh di muara sungai,” sambung pendiri Komunitas Bambu (Kobam) ini.
Karenanya, Rizal menyarankan agar bekas bupati Belitung Timur selama 17 bulan itu berkonsultasi dahulu dengan menyewa jasa sejarawan memakai dana taktisnya, sebelum berbicara di muka publik.
“Betul enggak nenek moyang kita goblok karena tinggal di muara sungai,” ketusnya.
Artikel ini ditulis oleh: