Phnompenh, Aktual.com – Seorang senator oposisi Kamboja, menghadapi kurungan penjara 17 tahun setelah pengadilan setempat pada Minggu (16/8), menuduhnya menayangkan naskah bersengketa di media gaul, tentang perbatasan dengan Vietnam.

Rasa kuat benci Vietnam di Kamboja sering digunakan oposisi untuk menggalang dukungan sebagai ujian untuk pemerintah.

Senator Hong Sok Hour ditangkap pada Sabtu (15/8) setelah Perdana Menteri Kamboja Hun Sen menuduhnya melakukan pengkhianatan dengan menayangkan perjanjian lama “rekayasa” tentang perbatasan di Facebook-nya.

Langkah hukum pemerintah tersebut diambil setelah oposisi utama kerajaan Kamboja, Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP), mengupayakan memerangi dugaan pelanggaran batas oleh Vietnam.

Hong Sok Hour merupakan anggota dari CNRP yang juga aktif di Senat Kamboja.

Pada Minggu, yang jarang dilakukan persidangan, pengadilan Phnom Penh mendakwa senator tersebut dengan “memalsukan dokumen publik, menggunakan dokumen publik palsu, dan hasutan yang menyebabkan kerusuhan”, kata surat penuntutan, yang dilihat AFP.

“Dia akan menghadapi hingga 10 tahun penjara untuk tuduhan pertama, lima tahun untuk tuduhan kedua hingga dua tahun tuduhan ketiga,” kata pengacara dari Hong SOk Hour, yaitu Sam Sokong kepada AFP.

Negara bertetangga itu mengalami hubungan yang bersinggungan sejak pasukan Vietnam menyerbu untuk menggulingkan penguasa pemusnah Khmer Merah Kamboja pada 1979 sebelum menarik diri satu dasawarsa kemudian.

Perdana Menteri Hun Sen yang telah memerintah Kamboja selama tiga dasawarsa sangat peka terhadap kritikan bahwa ia terlalu lembut terhadap Vietnam di wilayah berengketa di perbatasan kedua negara tersebut.

Artikel ini ditulis oleh: