Diketahui invetasi migas nasional terus mengalami penurunan, pada semester pertama tahun 2017 upaya pemerintah untuk menaikkan nilai investasi hanya mampu mencapai USD 4,8 miliar dari target USD 22,2, padahal semester yang sama tahun 2016 capaian pemerintah berada pada USD 5,7 miliar.

Jika ditelusuri dari sisi hulu migas, realisasi investasinya sangat jauh dari target. Dalam APBN 2017 ditetapkan target investasi hulu migas sebesar USD 13,80 Miliar, namun kenyataan hingga bulan Juni hanya mencatat USD 3,98 Miliar, atau hanya sebesar 29 persen.

Disadari semua pihak bahwa dampak minimnya investasi di sektor hulu migas akan sangat memberi pengaruh negatif secara langsung maupun tak langsung pada perekonomian nasional. Pentingnya Investasi hulu migas karena mampu menjadi
mobilisator gejolak aktifitas ekonomi yang merambah multiplier effect pada lapisan masyarakat.

Indonesia Petroleum Association (IPA) meyakini bahwa setiap USD 1 juta nilai investasi yang masuk di hulu migas akan menciptakan 100 lapangan kerja dan memberikan nilai tambah perekonomian pada masyrakat hingga USD 1,6 juta, karenanya penurunan investasi di sektor hulu migas telah menjadi salah satu penyebab memburuknya tingkat pertumbuhan ekonomi terutama pada daerah penghasil migas.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka