Kemudian dari aspek penerimaan sektor migas juga belum terlalu memadia, realisasi hingga Juli baru mencapai Rp 69,4 triliun dari target penerimaan tahun 2017 sebesar Rp105,5 triliun. Lalu kondisi ini diperparah dengan pembengkakan cost recovery yang
pada akhir tahun ini terdapat beberapa KKKS mulai berproduksi dan masuk perhitungan.
Namun tak bisa dipungkiri terdapat upaya kementerian ESDM untuk melakukan perbaikan atas sengkarut di kementrian ESDM, khususnya sektor migas, hal ini bisa dilihat dari penerbitan regulasi secara agresif dilakukan pemerintah, kendatipun regulasi tersebut belum dirasakan imbas positifnya dan malah membuat bingung investor.
“Salah satu yang menonjol dari beliau adalah progresif dalam menerbitkan sejumlah regulasi. Karena progresif tidak jarang yang semula tujuan penerbitan regulasi untuk menyelesaikan malasah justru seringkali malah menghambat,” kata Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Noto Negoro kepada Aktual.com (8/10).
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka