Jakarta, Aktual.com — Benarkah jika seorang Muslimah yang telah menikah merupakan perantara pembawa rezeki bagi suaminya?. Penting bagi seorang pria, sebelum menikah mengenal dengan baik wanita yang akan dinikahinya tersebut. Karena wanita inilah yang akan menjadi pendamping hidup dan ibu dari anak-anak kita kelak. Adapun ciri-ciri istri yang akan membawa rezeki buat suaminya adalah sebagai berikut,

1. Istri yang Taat kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW

Menurut Ustadzah Nur Hasanah, MA, ada empat faktor yang menjadi pertimbangan sebelum menikahi seorang perempuan. Yaitu karena kecantikannya, keturunannya, hartanya dan agamanya. Seorang Muslim diperintahkan untuk memilih wanita karena faktor agamanya, dan akan beruntung sekali jika bisa mendapatkan keempatnya.

“Wanita yang taat pada Allah SWT dan Rasulullah SAW akan membawa rumah tangga menuju Surga, dan ketentraman. Rumah tangga yang tentram, nyaman, bahagia adalah rezeki yang sangat berharga. Rumah tangga yang dinahkodai suami yang soleh dan didampingi istri yang soleha akan menjadikan rumah tangga itu berbekah, menghasilkan anak-anak yang soleh atau solehah pula, serta mendapatkan ridha dan rahmat Allah SWT,” kata Ustadzah Hasanah kepada Aktual.com, Selasa (09/02) malam, di Jakarta.

2. Wanita yang Taat pada Suaminya

“Jika aku boleh menyuruh seseorang untuk sujud kepada orang lain niscaya aku akan menyuruh seorang isteri untuk sujud kepada suaminya” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Ustadzah Hasanah mengatakan, bila perintah suami tidak bertentangan dengan agama, maka istri wajib mentaatinya. Ketaatan seorang istri pada suaminya akan membuat hati suami tenang dan damai.

Selain itu, juga bisa menjalankan kewajibannya mencari rezeki yang halal untuk keluarga. Demikian pula halnya wanita yang berkarier di luar rumah bisa tetap bekerja sepanjang suaminya mengizinkan dan kewajibannya untuk menjaga diri dengan baik di tempat kerja.

Allah SWT berfirman,

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ۚ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا

Artinya, “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah SWT telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah SWT lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah SWT telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (An Nisa : 34).

3. Perempuan Muslim yang Melayani Suaminya dengan Baik

Menjadi seorang istri haruslah mengetahui apa saja tugas dan kewajibannya. Menjalankan tugas rumah tangga dan melayani suami secara baik serta mendidik anak-anaknya merupakan tugas utama seorang istri. Istri yang soleha selalu berusaha melayani suaminya dengan baik seperti menyiapkan sarapan, menyediakan keperluannya, memenuhi kebutuhan biologis serta menjaga perasaan suami jangan sampai terluka karena sikap istri.

“Wanita yang memiliki sikap demikian akan menjadi istri kesayangan suami dan menjadi rekan yang baik dalam mewujudkan rumah tangga yang sakinah dan menarik hal-hal positif ke dalam rumah tangga tersebut. Termasuk di dalamnya menarik rezeki yang halal bagi suaminya,” kata ia menambahkan.

4. Muslimah yang Berhias Hanya untuk Suaminya

“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita solehah” (H.R. Muslim).

“Wanita adalah makhluk yang suka berhias dan mempercantik diri. Akan tetapi, seorang wanita yang solehah hanya berhias dan menampakkan perhiasannya tersebut untuk suaminya seorang. Ketika seorang istri selalu dipandang menyenangkan dan mengetahui cara membuat senang suaminya maka Malaikat pun ikut berdoa agar Allah SWT memudahkan rezeki datang kepadanya,” jelas Ustadzah Hasanah.

5. Bila Ditinggal Melindungi Kehormatan dan Harta Suami

Waktu suami keluar mencari nafkah, istri yang ditinggalkan di rumah mesti melindungi kehormatannya, melindungi dirinya dari tamu yang tidak layak, dan membatasi keluar rumah bila tidak perlu.

Dan harta suami yang dititipkan padanya dipakai untuk hal yang berguna dengan seizin suaminya. Wanita seperti ini mempermudah rezeki masuk ke tempat tinggalnya juga sebagai gaji dari ketaatannya pada Allah SWT serta kesetiaan pada suaminya.

6. Wanita yang Selalu Meminta Ridha Suami Atasnya

Ustadzah Hasanah menjelaskan, Muslimah ini tahu bagaimanakah mengasyikkan hati suaminya, melindungi sikap serta tingkah laku supaya tak menyinggung serta melukai perasaan suaminya. Dia senantiasa berupaya supaya suaminya tak geram padanya. Dia akan tidak pergi tidur dalam situasi geram atau meninggalkan suaminya dalam situasi marah hingga peroleh maafnya.

“Mengajak suaminya bercanda untuk menceriakan perkawinannya. Berupaya mendidik anak-anaknya dengan baik. Melindungi rahasia perkawinan dari orang lain,” tambahnya.

“Maukah kalian kuberitahu isteri-isteri sebagai penghuni Surga yakni istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, senantiasa kembali pada suaminya, di mana bila suaminya geram dia mendatangi suaminya serta menempatkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata ” Saya tidak bisa tidur saat sebelum engkau ridho” (H. R. An Nasai).

Istri seperti ini yaitu istri yang dimudahkan rejekinya lewat tangan suaminya lantaran amalan serta kesetiaan pada suaminya.

7. Wanita yang Menerima Pemberian Suami dengan Ikhlas

Lanjut Ustadzah Hazanah, wanita ini tidak pernah mengeluh berapapun rezeki yang dibawa pulang suaminya. Selalu ikhlas menerima dan menghargai apapun yang diberikan suami kepadanya. Banyak disyukuri sedikit pun diterima dengan ikhlas. Wanita seperti ini adalah wanita yang mensyukuri rezekinya.

“Allah SWT sudah menjanjikan bahwa jika kita bersyukur Dia akan menambah rezeki kita. Wanita yang bersyukur dan ikhlas rezekinya senantiasa bertambah baik kuantitas maupun keberkahannya yang akan diberi Allah SWT langsung padanya atau pun melalui suaminya.”

8. Muslimah yang Bisa Menjadi partner Meraih Ridha Allah SWT

Menurut Ustadzah Hazanah, Muslimah ini menjadikan rumah tangganya sebagai ibadah dan pengabdiannya kepada Allah SWT. Bisa menjadi teman diskusi yang berimbang bagi suami. Bisa melakukan koreksi dan menyampaikan secara lembut kepada suaminya. Mendengarkan nasihat dan kata-kata suaminya dengan penuh perhatian.

“Sebelum melaksanakan ibadah sunah seperti puasa sunah meminta izin kepada suaminya dan tidak melaksanakan jika tidak diizinkan. Bisa menjadi pendorong dan motivator suami untuk meraih kesuksesan dunia dan akhirat. Itulah mengapa ada kalimat ” dibalik pria yang sukses ada wanita hebat di belakangnya”. Karena wanita seperti ini adalah rezeki utama suaminya.”

9. Perempuan Muslim yang Tidak Pernah Putus Doakan Suaminya

Ia kembali menuturkan, kriteria istri ini yaitu Muslimah yang selalu bersyukur. Adalah wanita yang menerima semua kehendak atau takdir Allah SWT kepadanya tapi tetap berusaha melakukan yang terbaik termasuk dengan mendoakan suami dan anak-anaknya agar sukses dunia serta akhirat.

“Wanita ini tidak pernah putus doa, tapi menjadikannya sebagai rutinitas harian, penghias bibir setelah salat. Wanita ini tahu bahwa rezeki suaminya akan ditambah dan diberkahi jika dirinya senantiasa melibatkan Allah SWT pada langkah suaminya melalui doa-doa yang dipanjatkannya setiap hari,” tutur ia menambahkan.

“Semua ketentuan yang telah Allah SWT tetapkan di atas sama sekali bukan bertujuan membatasi ruang gerak para wanita, atau merendahkan harkat dan martabatnya, sebagaimana yang didengungkan oleh orang-orang kafir tentang ajaran Islam. Karena saya sendiri Insya Allah telah berusaha menjalankan dan mengamalkan hal tersebut dan tidak merasa terbebani sekalipun, karena semua itu adalah syariat Allah SWT yang penuh sarat dengan hikmah. Dan hikmah dari melaksanakan dengan tulus semua ketetapan Allah SWT di atas adalah berlangsungnya bahtera rumah tangga yang harmonis dan penuh dengan kenyamanan. Ketaatan pada suami pun dibatasi dalam perkara yang baik saja dan sesuai dengan kemampuan. Mudah-mudahan Allah SWT mengaruniakan kepada kita semua keluarga yang barakah,” papar Ustadzah Hasanah menutup pembicaraan.

Artikel ini ditulis oleh: