Washington, Aktual.com – Sesumbar pejabat Amerika Serikat untuk bangun koalisi internasional menghukum China jika tidak mematuhi pengadilan internasional terkait Laut China Selatan, seperti berujung kegagalan.
Dua pekan pasca keputusan pengadilan Den Haag, Belanda diumumkan 12 Juli lalu, gaung strategi AS malah sepi. Hasil Pengadilan Arbitrase Permanen itu bahkan terancam tidak berguna.
Setelah menangnya Filipina di kasus tersebut, ternyata hanya enam negara yang menyambut seruan AS untuk bergabung menyuarakan status mengikat keputusan pengadilan. Beberapa negara yang jelas turut bersengketa dengan China pun tidak pernah terang-terangan mendukung langkah Paman Sam.
China seperti memperoleh kemenangan diplomatik awal pekan ini. Ketika negara-negara ASEAN membatalkan penyebutan keputusan di Den Haag dalam pernyataan bersama mereka. Keberatan Kamboja, sebagai sekutu dekat China, jadi penyebabnya.
Ditambah lagi pada 15 Juli, Uni Eropa menyatakan telah menimbang keputusan Den Haag, namun seperti sengaja menghindari penyebutan langsung China maupun desakan untuk membuatnya mengikat secara hukum.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara